Site icon Pahami

Berita Pilpres AS Kurang dari Sebulan, Kamala Harris Unggul Tipis dari Trump


Jakarta, Pahami.id

Amerika Serikat akan segera menggelar pemilihan umum (pemilu) untuk mengangkat presiden baru pada 5 November.

Setiap calon presiden (capres) kini bersaing ketat di berbagai survei terkini.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan CNNKandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump memperoleh 262 suara, kalah tipis dari calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris yang memperoleh 276 suara.


Harris dalam survei CNN memimpin dengan selisih satu hingga dua poin di beberapa negara bagian seperti Pennsylvania (1 poin), Michigan (2 poin), Wisconsin (2 poin), dan Nevada (1 poin).


Sementara Trump unggul masing-masing satu poin di North Carolina, Arizona, dan Georgia.

Menurut survei Waktu New YorkHarris juga unggul tipis dari Trump dengan 49 persen suara. Trump, sebaliknya, memegang 47 persen suara.

Sama seperti CNN, Harris unggul di empat negara bagian yang ‘menentukan’ yaitu Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, dan Nevada. Trump menang di tiga negara bagian penting yakni Arizona, North Carolina, dan Georgia. Jajak pendapat New York Times ini diambil pada 6 Oktober dan akan terus diperbarui secara berkala hingga pemilu AS resmi digelar.

Masih sama dengan dua jajak pendapat sebelumnya, Harris juga mendominasi jajak pendapat yang dikumpulkan 538/ABC News. Harris memperoleh 48 persen suara dan Trump memperoleh 46 persen suara.

Harris dan Trump masing-masing memiliki kinerja yang baik di negara bagian tersebut sebagaimana dirinci oleh CNN dan The New York Times.

Pada Sabtu (5/10), Trump kembali berkampanye di Butler, Pennsylvania, di mana ia selamat dari upaya pembunuhan pada Juli lalu yang menewaskan seorang pria bernama Corey Comperatore.

Di sana, dia memberikan penghormatan dan terus berbicara tentang penembakan tersebut. Dalam kesempatan itu, Trump juga mengundang CEO Tesla Elon Musk untuk berpidato di atas panggung.

Di tempat lain, Harris mengunjungi North Carolina untuk mensurvei kerusakan yang disebabkan oleh Badai Helene. Kepada warga, Harris berjanji bahwa pemerintah AS akan “menggunakan seluruh energinya” untuk mengatasi bencana yang telah menewaskan ratusan orang tersebut.

Korban tewas akibat Badai Helene telah meningkat menjadi 227 di enam negara bagian. Ini merupakan badai paling mematikan kedua yang melanda daratan AS dalam 50 tahun terakhir sejak Badai Katrina.

(blq/dna)



Exit mobile version