Jakarta, Pahami.id —
Peternak di Perancis Southwest menutup jalan dan membakar tumpukan jerami sebagai protes terhadap pemusnahan ternak akibat penyakit kulit, pada Sabtu (13/12).
Mereka geram dengan respon pemerintah yang dinilai terlalu keras dalam menangani wabah dermatitis nodular yang dikenal dengan penyakit kulit kental.
Sejumlah serikat peternakan mengatakan tindakan tersebut tidak efektif dan menyerukan “blokade di seluruh Perancis untuk mengakhiri kegilaan ini”.
“Ini adalah pemusnahan ternak dan peternak sapi,” kata serikat peternak sapi garis keras Coordinate Rurale (CR), Leon Thierry, seperti dikutip Le Monde.
Ia mengatakan hal tersebut saat melakukan demonstrasi di kota Briscous dengan lebih dari selusin petani dan sekitar 40 traktor.
“Tidak mungkin di Pyrenees kita harus menyembelih hewan yang tidak sakit dan sehat, hanya karena mereka termasuk dalam kelompok yang dikatakan berasal dari hewan yang sakit,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Jumat (12/12), dokter hewan memusnahkan lebih dari 200 sapi di desa Les Bordes-sur-Arize dekat perbatasan Spanyol setelah ditemukan kasus penyakit tersebut.
Hingga Sabtu (13/12), puluhan traktor menghalangi lalu lintas, sementara kendaraan lain terparkir di depan gedung-gedung publik, sementara para petani membakar tumpukan jerami dan ban. Hampir 150 km jalan tol A64 antara Bayonne dan Tarbes ditutup akibat pembatasan yang dimulai pada Jumat malam (12/12).
Sekitar 70 petani membunyikan klakson dan menyalakan petasan serta bom asap di depan bekas kantor parlemen Menteri Pertanian di kota Pontarlier, Prancis timur. Mereka juga menggantung anak sapi yang mati di pohon dengan tanda bertuliskan “Hewan Kami, Hidup Kami”.
Oh
Namun polisi setempat terpaksa membubarkan para petani yang marah untuk menemani tim melakukan pemusnahan.
Sebelumnya, penyakit kulit menggumpal ini pertama kali muncul di Prancis pada bulan Juni lalu. Meski tidak menular ke manusia, penyakit ini bisa berakibat fatal bagi ternak.
Strategi resmi untuk memberantas penyakit yang sangat menular ini adalah dengan menyembelih semua hewan dalam kelompok yang terinfeksi. Selain itu, pemerintah menerapkan “vaksinasi darurat” pada semua ternak dalam radius 50 km.
Menteri Pertanian Annie Genevard mengatakan pemerintah berencana memberikan vaksin kepada satu juta sapi di wilayah Nouvelle-Aquitaine dan Occitanie, pada Sabtu (13/12).
“Dalam beberapa minggu ke depan, kami akan memvaksinasi hampir satu juta hewan, sehingga melindungi para petani,” katanya kepada radio Ici Occitanie.
Ia juga menambahkan, vaksin tersebut merupakan tambahan dari satu juta sapi yang telah menerima vaksin sejak Juli lalu.
Namun, penyembelihan sapi karena penyakit kulit telah memecah belah serikat pertanian.
Koordinasi Pedesaan dan Konfederasi Paysanne bersatu menentang pembantaian tersebut dan menyerukan kampanye vaksinasi ekstensif. Sementara itu, serikat petani terkemuka, FNSEA, mendukung pembantaian total ternak yang terinfeksi.
(rnp/dna)

