Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri yang ada IrakMohammed Shia al-Sudani, mengklaim kemenangan koalisinya dalam pemilihan umum yang digelar Selasa (11/11).
Dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah, Sudani menyatakan kemenangan bagi seluruh rakyat. Ia juga mengucapkan selamat kepada negaranya atas “Koalisi yang memenangkan tempat pertama dalam pemilihan parlemen”.
“Kombinasi kami, ‘Rekonstruksi dan Pembangunan’, adalah yang pertama,” kata Sudani terpisah di X, seperti dikutip AFP.
Pada Rabu (11/12) waktu setempat, Komisi Pemilihan Umum Irak mengumumkan hasil sementara yang menunjukkan Sudani unggul lebih dari 1,3 juta suara atau sekitar 370 ribu lebih banyak dari rivalnya.
Seorang pejabat yang dekat dengan Sudani sebelumnya mengatakan bahwa petahana sedang menuju “kemenangan besar”. Sementara dua sumber lain memperkirakan Aliansi Sudan memenangkan blok terbesar atau sekitar 50 kursi dari 329 kursi.
Di Irak, jabatan Perdana Menteri dipegang oleh mayoritas Syiah, Ketua Parlemen dipegang oleh seorang Muslim Sunni, dan sebagian besar jabatan presiden dipegang oleh orang Kurdi.
Sebelumnya, banyak warga Irak yang memboikot pemilu tersebut karena menganggap pemilu tersebut tidak akan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Warga juga menyebut pemilu tersebut sebagai “penipuan” yang hanya menguntungkan elite politik dan kekuatan daerah.
Namun, Sudani sebelumnya berjanji akan melanjutkan rekonstruksi dan pembangunan.
Selama tiga tahun masa jabatannya, Bagdad telah berubah menjadi pusat konstruksi yang ramai, dengan terowongan dan jembatan baru dibangun di seluruh kota. Dia juga menekankan bahwa pemerintahannya membantu melindungi Irak dari kekacauan regional selama dua tahun terakhir.
Sejak invasi pimpinan AS, Iran telah memberikan pengaruh dalam politik Irak, tidak hanya mendukung politisi berpengaruh tetapi juga mendukung kelompok bersenjata di sana.
(DNA)

