Site icon Pahami

Berita Pesawat Jeju Air Kembali Bermasalah, Batal Terbang imbas Roda Depan


Jakarta, Pahami.id

Sebuah pesawat terbang Air Jeju masalah lagi.

Pesawat bernomor penerbangan 7C101 pada Senin (30/12) itu dilaporkan sudah kembali ke bandara asal setelah mengalami kendala pada landing gear.


Yonhap Diberitakan, pesawat dengan nomor penerbangan Jeju Air 7C101 yang lepas landas pada Senin kembali ke bandara keberangkatan setelah diketahui ada masalah pada roda pendaratan.

Permasalahan ini serupa dengan jatuhnya pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12) yang menewaskan 179 dari 181 penumpang.

Penerbangan 7C101 berangkat dari Bandara Internasional Gimpo ke Jeju pada pukul 06.37. Namun, pesawat diketahui mengalami masalah pada roda pendaratannya sesaat setelah lepas landas hingga kembali ke bandara asalnya.

Maskapai ini memberi tahu semua penumpang tentang masalah mekanis tersebut. Pada saat yang sama, diputuskan bahwa pesawat akan kembali ke Gimpo pada pukul 07.25 pagi.

“Ketika roda pendaratan dipastikan berfungsi normal setelah tindakan tambahan, pilot memutuskan untuk kembali ke bandara untuk melakukan pemeriksaan keselamatan,” kata kepala kantor dukungan manajemen Jeju Air, Song Kyung Hoon.

Pesawat 7C101 merupakan jenis yang sama dengan pesawat Jeju Air yang jatuh sebelumnya, yaitu Boeing 737-800. Jeju Air menawarkan alternatif kepada penumpangnya untuk terbang dengan pesawat Boeing 737-800 lainnya ke Jeju pada pukul 08.30.

Namun, 21 penumpang memilih tidak melanjutkan perjalanan karena khawatir.

Peristiwa ini terjadi sehari setelah Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Peristiwa tersebut menewaskan 179 orang yang terdiri dari 175 penumpang dan empat awak kabin.

Hanya dua awak kabin yang selamat dari kejadian tersebut.

Pesawat tersebut jatuh setelah mendarat tanpa roda pendaratan dan menabrak beton di dekat pagar bandara.

Sejumlah pengamat dan laporan penerbangan sejauh ini menduga kecelakaan itu disebabkan pesawat bertabrakan dengan sekelompok burung (birdstrike) dan cuaca buruk.

Pemadam kebakaran Korea Selatan mengatakan dua hal ini menyebabkan kerusakan mesin. Namun penjelasan detail mengenai penyebabnya akan diumumkan setelah penyelidikan bersama selesai.

(blq/baca)



Exit mobile version