Site icon Pahami

Berita Perundungan di Undip Sudah Keterlaluan, Ada Pelecehan Seksual


Denpasar, Pahami.id

Menteri Kesehatan (Kementerian Kesehatan) Budi Gunadi Sadikin menanggapi kasus perundungan yang dialami dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang meninggal karena bunuh diri.

Menteri Kesehatan Budi mengatakan, praktik perundungan ini sudah berlangsung selama beberapa dekade di Undip dan belum bisa diselesaikan secara tuntas.


“Perundungan ini sudah berlangsung puluhan tahun, tidak bisa diselesaikan secara tuntas, karena kurangnya komitmen masyarakat. pemangku kepentingan. “Kemarin ini yang ketiga kalinya saya menjabat (kasus perundungan),” ujarnya usai meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang berlokasi di Rumah Sakit Pusat (RSUP) Prof Dr IGNG Ngoerah, Kota Denpasar, Bali, Senin (2/9). ) malam

Budi menolak anggapan bahwa bullying bisa menghasilkan tenaga kerja yang kuat.

“Saya minta ini dihilangkan, masih banyak profesi lain yang perlu keras. Benar, (bullying) selalu dibilang berat. Ya, TNI dan Polri pun tidak cukup tangguh kan? Pilot pun harus keras. kuat secara fisik dan bisa dilatih tanpa perundungan,” imbuhnya.

Menurut Budi, perundungan yang dilakukan di Undip sudah berlebihan. Sebab, selain ditindas secara fisik dan mental, korban juga dimintai uang.

“Penindasan ini sudah keterlaluan dan ini benar-benar penindasan secara fisik dan mental. Lalu ada pelecehan seksual juga minta uang juga, yang menuruti
“Saya sudah keterlaluan dan puncaknya kemarin akhirnya ada yang tidak tahan, dan meninggal dunia akibatnya,” ujarnya.

“Menurut saya, hal ini sudah keterlaluan dan sudah saatnya praktik seperti ini tidak ada lagi di dunia pendidikan, khususnya di kalangan dokter ahli kita,” ujarnya.

Dokter Aulia Risma Lestari meninggal di kamar asramanya, diduga karena terlalu banyak menyuntikkan obat bius ke tubuhnya. Kuat dugaan, tindakan dokter PPDS Fakultas Kedokteran Undip tersebut dipicu oleh kasus perundungan yang dialaminya.

(kdf/wis)



Exit mobile version