Site icon Pahami

Berita Pertama dalam 20 Tahun, Israel Kirim Satu Peleton Tank ke Tepi Barat


Jakarta, Pahami.id

Israel Untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir, mengirim tangki ke wilayah tersebut Bank Barat ditempati pada hari Minggu (23/2). Israel telah mengarahkan pasukannya untuk bertahan hidup untuk “lebih lama” di wilayah itu, untuk melawan Millies Palestina di kamp pengungsi.

Di tengah gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza, pasukan Israel dikatakan pindah ke Tepi Barat. Selain menambahkan tentara, Israel mengirim peleton tank dan kendaraan transportasi staf perisai.


“Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade di Yudea dan Samaria (istilah Israel untuk Tepi Barat), kami telah mengirim tank,” kata Menteri Pertahanan Israel Israel.

“Ini berarti satu hal, kami bertarung dengan kekerasan dalam segala hal dan di mana saja,” tambahnya, mengutip CNN.

Katz mengklaim bahwa operasi itu bertujuan menghancurkan benteng teroris, menetralkan militan, menghancurkan infrastruktur bangunan dan bangunan teroris skala besar.

Pengiriman tank dan staf tambahan ke Tepi Barat adalah bagian dari “Operasi Dinding Besi”, kampanye militer Israel yang telah difokuskan pada Bank Northwest sejak bulan lalu. Operasi itu juga dilakukan hanya dua hari setelah gencatan senjata Gaza dimulai.

Awal pekan ini, pasukan Israel menghancurkan puluhan bangunan apartemen di kamp -kamp pengungsi di Tepi Barat. Menteri Pertahanan Katz menelepon tiga kamp yaitu Jenin, Tulkarem, dan Nur Shams, sekarang kosong dari sekitar 40 ribu pengungsi Palestina.

Beberapa warga Palestina yang melarikan diri dari kamp pengungsi Jenin mengatakan bahwa tentara Israel memerintahkan mereka untuk pindah, dan mereka tidak tahu kapan mereka diizinkan untuk pulang. Setidaknya 27 orang telah terbunuh dalam serangan terhadap Jenin dan 70 orang di seluruh Tepi Barat sejak awal 2025.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan tanker tank Israel adalah “langkah menuju peningkatan intrusi dan pengembangan kejahatan terhadap Palestina, terutama di Tepi Barat dan kamp -kamp pengungsi”.

Kementerian Luar Negeri Palestina juga menekankan kebutuhan mendesak untuk intervensi internasional untuk mengekang invasi Israel, yang dilakukan tanpa memperhatikan hukum atau perjanjian yang ditandatangani.

(DNA/BAC)


Exit mobile version