Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu, mengeluarkan pernyataan resmi setelah tentaranya mencopot pemimpin tersebut Hamas, Yahya Sinwardi Gaza bagian selatan pada Kamis (17/10) waktu setempat.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Israel pada Jumat (18/10), Netanyahu menuding Sinwar sebagai dalang serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
“Setahun lalu, pemimpin teroris Hamas, Yahya Sinwar, melakukan pembantaian terhadap Israel pada 7 Oktober. Ini adalah serangan paling berdarah terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust,” kata Netanyahu.
“Teroris Sinwar membunuh 1.200 orang dengan darah dingin. Mereka termasuk orang tua, penyintas Holocaust, dan anak-anak. Mereka juga memperkosa perempuan secara brutal,” tambahnya.
Netanyahu juga mengkonfirmasi kematian Sinwar. Ia mengatakan Sinwar dipastikan tewas di Rafah, selatan Gaza dalam serangan yang dilakukan tentara Zionis Kamis lalu.
“Hari ini dalang kriminal ini sudah tiada. Yahya Sinwar sudah meninggal. Dia dibunuh di Rafah oleh tentara pemberani dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF),” tambahnya.
Namun, dia menegaskan kematian Sinwar bukanlah akhir dari konflik Israel dan Palestina. Sebab, ia yakin invasi militer di Gaza akan segera berakhir jika Hamas menyerah kepada pemerintah Israel.
Kepada masyarakat Gaza, saya punya pesan sederhana. Perang ini bisa berakhir besok. Ini akan berakhir jika Hamas meletakkan senjatanya dan melepaskan senjatanya. sandera kami,” jelas Netanyahu.
Hamas, kata dia, masih menyandera 101 orang di Gaza. Seluruh sandera berasal dari 23 negara, termasuk Israel.
Oleh karena itu, Netanyahu menegaskan Israel akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk membebaskan seluruh sandera, termasuk melalui cara perang. Selain itu, Israel juga akan menjamin keselamatan para sandera hingga mereka berhasil dibebaskan.
“Israel berkomitmen melakukan segala daya kami untuk melakukan segalanya. Israel juga akan menjamin keselamatan semua orang dan memulangkan sandera kami,” tegas Netanyahu.
Selain itu, Netanyahu juga memberikan ultimatum kepada semua orang untuk tidak bertindak sewenang-wenang terhadap para sandera. Jika hal ini dilakukan, Negara Zionis tidak akan segan-segan membalas dan membawa mereka ke pengadilan.
“Namun, bagi mereka yang ingin menyakiti sandera kami, saya punya pesan lain. Israel akan memburu Anda dan membawa Anda ke pengadilan,” kata Netanyahu.
Terakhir, Netanyahu mengklaim bahwa upaya Iran baru-baru ini untuk menyerang Israel sia-sia. Sebab sekutu-sekutunya seperti Hamas, Houthi, dan Hizbullah sudah tidak berdaya lagi untuk melakukan perlawanan.
“Poros terorisme yang dibangun Iran telah runtuh di depan mata kita. Nasrallah telah tiada. Wakilnya, Mohsen telah tiada. Haniyeh, Deif dan Sinwar juga telah tiada. Kekerasan yang dilakukan Iran terhadap rakyatnya sendiri dan juga rakyatnya.” Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman juga akan berakhir.
“Semua pihak yang menginginkan masa depan sejahtera dan damai di Timur Tengah harus bersatu membangun masa depan yang lebih baik,” pungkas Netanyahu.
(gas/dna)