Jakarta, Pahami.id —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara setelah itu perjudian daring (judul) merenggut nyawa. Ia meminta masyarakat berhenti mengakses perjudian online.
Jokowi berharap masyarakat bisa mengelola keuangannya dengan bijak. Ia menyarankan masyarakat menggunakan uang tersebut untuk tabungan atau modal usaha dibandingkan berjudi online.
Ia pun menegaskan keseriusan pemerintah dalam menindak perjudian online. Ia mengatakan, 2,1 juta situs judi online telah ditutup. Pemerintah juga akan segera membentuk Satgas Judi Online.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi usai klaim korban judi online:
Ya, saya secara khusus ingin mengatakan, jangan berjudi! Jangan berjudi! Jangan berjudi, baik offline maupun online.
<!–
ADVERTISEMENT
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Sebaiknya ada rezeki, uang, ditabung atau dijadikan modal usaha. Banyak hal yang terjadi karena perjudian, harta benda habis terjual, karena perjudian suami istri bercerai, karena perjudian mereka melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, bahkan tidak sedikit yang mengakibatkan kematian.
Judi bukan sekedar perjudian uang, bukan sekedar permainan atau kesenangan berhadiah, namun perjudian adalah perjudian masa depan, baik masa depan kita sendiri, masa depan keluarga kita, dan masa depan anak-anak kita.
Di sisi lain, pemerintah juga terus serius menindak dan memberantas perjudian online. Hingga saat ini, lebih dari 2,1 juta situs perjudian telah ditutup dan Satgas Judi Online akan segera dibentuk.
Kita berharap bisa mempercepat pemberantasan perjudian online, namun sekali lagi perjudian online bersifat transnasional, lintas batas negara, lintas negara dan lintas yurisdiksi sehingga salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan masyarakat kita sendiri, diri kita sendiri. pertahanan, dan juga pertahanan individu kita.
Oleh karena itu, saya mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat umum, untuk saling mengingat, saling mengawasi, dan juga melaporkan jika ada tanda-tanda adanya aktivitas perjudian online.
(dhf/gil)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);