Jakarta, Pahami.id –
Pemerintah Daerah DKI Jakarta Siap menyediakan modal awal untuk pengembangan Proyek Moda Raya (MRT) terintegrasi dari Jakarta ke Tangang dan Tangang Selatan.
“Saya mengirimkan kepada pemerintah Banten, jika perlu modal, modal awal pemerintah daerah DKI kemudian akan bergantung pada perhitungan bisnis untuk bisnisnya,” kata Gubernur Jakarta Pramono Anung di Jakarta pada hari Minggu (5/25).
Pramono percaya rute MRT dapat diperluas ke Tangang dan Tangang Selatan. Termasuk rencana untuk memperluas ke Tanjung Priok dan Ancol meskipun mereka dapat mengungkap kemacetan di Jakarta.
“Saya percaya bahwa saya bisa sampai ke Tangerang atau Tangang Selatan, dan kemudian ke Tanjung Priok, lalu Ancol. Saya yakin MRT akan benar -benar dapat mengungkap kemacetan di Jakarta,” katanya.
Sementara itu, menurut informasi, desain proyek MRT ke Tangang Selatan telah menyetujui tingkat tes dan diskusi kelompok yang diinstruksikan (Diskusi Kelompok Fokus/Fgd).
Diskusi melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah pusat mulai dari Kementerian Ekonomi, Bappenas, Kementerian Transportasi, Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan Banten, Pemerintah Kabupaten Tangerang, ke Badan Manajemen Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan PT MRT Jakarta (perseroda).
Untuk jalan, ada dua potensi yang dipertimbangkan, yaitu Aren-Serpong Ponsday Road dan Ciputat-Pondok. Kedua jalur akan terhubung ke stasiun utama di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Pada saat yang sama, Direktur MRT Presiden Jakarta Tuhiyat menyatakan bahwa partainya mendukung kesinambungan pengembangan transportasi massal berbasis kereta ke Tangang Selatan (Tangsel).
Dia percaya bahwa dengan adanya rute canggih, interporsi dari Jakarta ke Buffer City akan lebih baik.
Namun, menurut Tuhiyat, masalah utama dari rencana ini adalah dalam hal pembiayaan. Dia mengatakan tidak semua pemerintah daerah memiliki kemampuan pembiayaan seperti DKI Jakarta.
(Antara/anak -anak)