Site icon Pahami

Berita Perebutan Takhta Dua Saudara di Keraton Surakarta

Berita Perebutan Takhta Dua Saudara di Keraton Surakarta


Solo, Pahami.id

Takhta Keraton Surakarta Hadiningrat kembali harus dimenangkan. Kedua putra Pakubuwana

Perselisihan kedua bersaudara ini dipicu oleh peristiwa raja kembar di Istana Surakarta setelah Pakubuwana XII meninggal pada tahun 2004.

Tuntutan pertama datang dari putra bungsu Pakubuwana XIII, Kgph Purbaya. Ia mendeklarasikan dirinya sebagai penerus takhta Keraton Surakarta sesaat sebelum pengiriman jenazah ayahnya ke Pajimatan Imogiri, Rabu (5/11).


Berdasarkan surat tugas dari Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat, I, Kgpaa Hamangkoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, Rabu, Rabu 14 Jumadil Awal 1950 atau 5 November 2025, Hanglintir Sursssse Surssss Surssss) Pakubuwana XIV, kata Purbaya di depan jenazah ayahnya.

GKR Timoer Rumbai Kusuma DeWayani, kakak tertua Pakubuwana XIV Purbaya, membenarkan klaim Purbaya. Purbaya diangkat menjadi Putra Mahkota dengan gelar KGP Adipati Anom Hamangkoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram sejak tahun 2022.

Tak hanya itu, Timoer mengklaim keluarga inti Pakubuwana XIII telah sepakat mendukung Purbaya sebagai pewaris takhta di hadapan beberapa petinggi negara.

“Kami bahkan sudah berbicara di hadapan Gubernur (Ahmad Luthfi), Pak (Datuk Bandar Solo) Respati, dan Pak (Wakil Presiden) Gibran,” kata Timoer.

“Kami sudah sepakat dengan putra mahkota, Pangeran Adipati Anom Hamangkunagoro (Purbaya).

Pada Sabtu (15/11), kakak beradik Pakubuwana XIV Purbaya resmi mengumumkan dirinya sebagai Raja Keraton Surakarta melalui upacara Jumenenda Dalem Binayangkare.

Upacara adat tersebut ditandai dengan pembacaan sumpah jabatan oleh Pakubuwana Xivpurbaya di Bangsal Manguntur Tangkil, Komplek Sitihinggil Keraton Surakarta.

Namun klaim Purbaya atas tahta Keraton Surakarta ditolak oleh beberapa keluarga keraton. Mereka menganggap tuntutan Purbaya tidak sah karena belum mendapat persetujuan keluarga.

Mangkubumi dan pendukungnya pun mempertanyakan keabsahan wasiat mendiang Pakubuwana XIII. Mangkubumi mengaku pihaknya belum pernah melihat langsung surat tersebut.

“Sampai hari ini saya belum diberitahu apa itu Sinuhun (Pakubuwana

Ia pun mengaku tak pernah setuju dengan penunjukan Purbaya sebagai penerus ayahnya. Menurut Mangkubumi, pertemuan di hadapan Gibran hanya membahas teknis persiapan pemakaman Pakubuwana XIII.

“Beliau hanya menyampaikan apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu keluarga besar Keraton,” ujarnya.

Mangkubumi naik takhta

Merasa tak pernah diajak bicara soal suksesi, beberapa kakak beradik Pakubuwana XIII menggelar pertemuan di Sasana Handrawina, Kamis (13/11).

Rapat yang dipimpin oleh KG Panembahan Agung Tedjowulan ini juga mengundang anak-anak Pakubuwana XIII. Namun dari keenam anaknya, yang hadir hanya Mangkubumi dan adiknya, Gusti Putri Purmaningrum.

Dalam pertemuan tersebut, Mangkubumi dinobatkan sebagai Putera Pati alias Calon Raja bergelar KGP Adipati Anom Amangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram. Lima belas menit kemudian, ia dilantik menjadi Raja Keraton Surakarta bersama putrinya Pakubuwana XIV.

“Selepas meninggalnya Sisk Pakubuwana

Hingga saat ini, Pakubuwana XIV Mangkubumi belum mengambil langkah lebih lanjut. Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) yang juga adik dari Pakubuwana XIII, Gray Koes Moertiyah Wandansari, kata Jumenenda Dalem Pakubuwana

“Kami tetap konsisten menunggu hingga masa berkabung selesai,” kata Gusti Moeng alias Wandansari.

Perebutan tahta Istana Surakarta ibarat mengulang peristiwa Raja Kembar di Istana Surakarta setelah Pakubuwana XII wafat pada tahun 2004.

Kedua putranya, Kgph Hangabehi dan Kgph Tedjowulan, sama-sama mengaku sebagai pewaris takhta kerajaan bersama putrinya Pakubuwana xiii.

Perselisihan kedua bersaudara ini berlangsung bertahun-tahun, ditandai dengan pembelotan, perpecahan kemitraan, dan beberapa kali pertarungan fisik antara kedua kubu.

(SYD/RDS)


Exit mobile version