Jakarta, Pahami.id –
Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) mengadakan pertemuan dengan negara-negara anggota di Brussels pada Rabu (3/12), membahas perang tersebut Rusia Dan Ukraina yang tidak pernah berakhir.
Dalam pertemuan yang dihadiri para menteri luar negeri negara anggota NATO, tidak ada perwakilan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio untuk pertama kalinya dalam 22 tahun.
AS hanya diwakili Wakil Menteri Luar Negeri Christopher Landau pada pertemuan NATO.
Pertemuan NATO digelar setelah perundingan antara utusan khusus Presiden Donald Trump dan perwakilan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas rencana perdamaian di Ukraina.
Bahkan tanpa kehadiran AS pada pertemuan NATO ini, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa Washington tetap “sangat terlibat” dalam proses tersebut.
Rutte kemudian menyinggung peran penting Trump dalam mengakhiri kebuntuan di tengah perang yang berpotensi menjalar ke Eropa.
“Hanya ada satu orang di seluruh dunia yang mampu memecahkan kebuntuan, dan itu adalah presiden Amerika (Donald Trump),” kata Rutte kepada wartawan, dikutip dari NBC.
Sementara itu, Trump tetap optimis meski pembicaraan antara utusan khususnya dan perwakilan Putin untuk menawarkan rencana perdamaian dan mengakhiri perang di Ukraina kembali terhenti.
Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa utusan khusus Steve Witkoff dan menantunya, Jared Kushner, telah berhasil bersama Putin pada hari Selasa.
“Apa hasil pertemuan itu? Saya tidak bisa memberi tahu Anda karena ini bersifat dua sisi,” kata Trump.
“Efeknya adalah mereka ingin… dia (Putin) ingin perang berakhir, saya pikir dia ingin kembali ke kehidupan normal, dia ingin kembali berdagang dengan Amerika Serikat, sejujurnya, dan tidak kehilangan ribuan tentara setiap minggunya, namun pengaruhnya sangat kuat sehingga dia akan membuat kesepakatan,” tambah Trump.
(membaca)

