Ambon, Pahami.id —
Dharma umat Hindu di Ambon merayakannya Hari Raya Galungan atau pengingat kemenangan dharma (kebaikan) atas dharma (kejahatan) di Pura Giwa Stana Giri di puncak Air Salobar, Nusaniwe, kota AmbonMaluku, Rabu (28/2).
Suasana meriah di hari raya Galungan ketika umat Hindu yang mengenakan pakaian adat yang sebagian besar berwarna putih membawa makanan dan buah-buahan untuk disajikan di Pura Giwa Stana Giri sekitar pukul 09.00 WIT.
Hampir di setiap sudut candi, mulai dari gapura hingga tangga, dipasang hiasan pinjol atau bambu. Pemandangannya mirip kawasan perkotaan di Bali.
Ketua Masyarakat Hindu Ambon, Sukardi mengatakan, Galungan memperingati perang Rama dan Rahwana yang terjadi ribuan tahun lalu di India yang dirayakan selama sepuluh hari terakhir.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Sukardi berharap dengan adanya perayaan Galungan ini, umat Hindu di Ambon-Maluku dapat mengambil hikmah karena Galungan merupakan langkah menuju kehidupan yang lebih bersih.
“Seluruh umat Hindu di Ambon, Maluku, dengan kemenangan dharma ini merupakan kemenangan bagi seluruh umat manusia. Kita berdoa semoga panjang umur, sehat, dan mendoakan agar Maluku dan bangsa Indonesia terus rukun,” ujarnya. . ucapnya usai memimpin ibadah di Pura Stana Giri Siwa. , Kamis, (28/2).
Selain Galungan, kata Sukardi, umat Hindu juga menggelar doa bersama untuk kesejahteraan Indonesia pasca pemilihan presiden (Pilpres) demokratis dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024 yang hingga saat ini masih berproses.
Sebagai pemimpin umat Hindu, ia mengucapkan terima kasih kepada umatnya yang setia karena telah menjaga dan memelihara perdamaian antar umat beragama di Maluku. Dengan kemenangan dharma ini, umat Hindu terus menebarkan perdamaian kepada semua orang bahkan hingga ke pelosok desa.
“Kita sebagai umat Hindu harus bisa menjaga perdamaian karena ini kemenangan kita dan umat Hindu harus bisa melindungi saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya.
Begitu pula di Ambon, umat Hindu di Provinsi Papua merayakan Hari Raya Galungan di Pura Agung Surya Bhuvana Jayapura, Kota Jayapura pada Rabu (27/2) yang dimaknai sebagai kemenangan dharma.
Ketua Pengurus Hindu Dharma Parisada (PHDI) Indonesia Papua I Komang Alit Wardana mengatakan, hari raya Galungan dan Kuningan merupakan momentum untuk memperkuat toleransi beragama di daerah.
Oleh karena itu, kami meminta umat Hindu di Papua untuk terus mengamalkan ajaran agama sesuai apa yang diharapkan Pinandita dari umat Hindu, ujarnya.
(sai, Inter/anak)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);