Jakarta, Pahami.id —
Media pemerintah Libanon laporan Israel telah mengirimkan perintah evakuasi kepada rakyat Lebanon melalui telepon dan pesan teks menyusul meningkatnya perang dengan Lebanon Hizbullah yang panas.
Kantor Kementerian Penerangan Lebanon membenarkan hal ini dan mengatakan bahwa para pekerja juga menerima salah satu pesan evakuasi tersebut.
Ini adalah peringatan resmi pertama dari Israel kepada rakyat Lebanon sejak meningkatnya perang dengan Hizbullah baru-baru ini dan sejak invasi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza terjadi.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa “penduduk di Beirut dan beberapa daerah lainnya menerima pesan peringatan melalui telepon bahwa sumbernya adalah musuh Israel, meminta mereka untuk segera pindah dari tempat mereka berada”.
NNA menganggap peringatan melalui telepon sebagai “bagian dari perang psikologis yang dilakukan musuh.”
Sejumlah staf Kementerian Penerangan Lebanon dan beberapa gedung di Beirut juga menerima panggilan telepon yang berisi rekaman suara yang menginstruksikan mereka untuk mengevakuasi gedung guna menghindari serangan.
Beberapa warga Lebanon lainnya melaporkan menerima pesan teks serupa dari ponsel mereka, dengan peringatan dari pengirim yang tidak dikenal.
Seorang warga Beirut bernama Khaled, yang meminta untuk diidentifikasi hanya dengan nama depannya, mengatakan dia “menerima pesan teks yang mengatakan: ‘Jika Anda berada di sebuah gedung yang memiliki senjata Hizbullah, menjauhlah dari sana sampai pemberitahuan lebih lanjut’.”
Pesan perintah evakuasi ini datang tak lama setelah tentara Israel mengusir warga Lebanon yang berada di lokasi Hizbullah karena hendak melancarkan serangan besar-besaran.
Pengumuman tersebut disampaikan Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari dalam konferensi pers hari ini, Senin (23/9).
“Kami menyarankan warga sipil dari desa-desa Lebanon yang berada di dalam dan berdekatan dengan bangunan dan kawasan yang digunakan Hizbullah untuk tujuan militer, untuk menyimpan senjata, segera menjauh dari kawasan berbahaya,” kata Hagari seperti dikutip. AFP.
Dia kemudian berkata, “Demi keselamatan saya sendiri.”
Hagari juga mengatakan Israel akan melakukan “serangan yang lebih luas dan tepat” terhadap sasaran yang tersebar di Lebanon.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sejak Senin pagi Israel telah melancarkan serangan terhadap situs Hizbullah.
“Serangan akan terus berlanjut dalam waktu dekat,” kata Hagari.
Pernyataan Hagari muncul setelah Israel dan Hizbullah saling serang sengit.
Israel melancarkan gelombang serangan yang menargetkan peluncur rudal Hizbullah di seluruh Lebanon pada hari Sabtu.
Akibat penyerangan tersebut, satu orang dilaporkan tewas dan seorang lainnya luka-luka.
Pada Minggu pagi, Hizbullah merespons dengan melancarkan empat serangan dan lebih dari 140 roket ke Lembah Yizreel Israel.
Hizbullah juga menargetkan Pangkalan Angkatan Udara Ramat David Israel di Haifa, yang berjarak 50 km dari perbatasan Lebanon.
Eskalasi di perbatasan kedua negara meningkat setelah ribuan pager dan perangkat elektronik lainnya meledak di Lebanon pekan lalu.
Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan tersebut. Berbagai sumber juga mengatakan unit-unit tentara Zionis telah menanam bahan peledak di pager yang diimpor ke Lebanon untuk Hizbullah.
Ledakan pager tersebut terjadi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin memperluas perang di perbatasan dengan klaim melindungi penduduk di sana.
(isa/rds)