Site icon Pahami

Berita Pengadilan Korsel Rilis Surat Penangkapan Eks Presiden Yoon Suk Yeol

Berita Pengadilan Korsel Rilis Surat Penangkapan Eks Presiden Yoon Suk Yeol


Jakarta, Pahami.id

Pengadilan Hukum Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mantan presiden Yoon Suk Yeol Itu ditantang atas upayanya untuk memaksakan seni bela diri unilateral tahun lalu.

Kantor berita Yonhap Melaporkan Hakim Senior Pengadilan Distrik Seoul Nam Se Jin, yang mengeluarkan surat perintah penahanan pada hari Kamis (10/7) di pagi hari.


Nam dilaporkan mengeluarkan surat perintah dengan alasan bahwa Yoon dapat merusak atau menghilangkan bukti. Karena, mantan presiden masih diselidiki pada pengkhianatan nasional dan penyalahgunaan kekuasaan yang terkait dengan seni bela diri.

Pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan setelah menerima pengajuan dari jaksa penuntut khusus Cho Eun Suk.

Cho dan timnya mengajukan permintaan penangkapan Yoon atas lima tuduhan besar, termasuk tuduhan bahwa Yoon telah melanggar hak -hak kabinet dengan hanya mengundang beberapa orang ke pertemuan tak lama sebelum ia menyatakan darurat militer pada 3 Desember.

Yoon dan tim hukumnya menghadiri persidangan dan menolak semua tuduhan sebelum mantan presiden dibawa ke Pusat Penahanan Seoul di Uiwang untuk menunggu keputusan pengadilan.

Di antara tuduhan itu, Yoon diduga menyusun dokumen seni bela diri setelah 3 Desember untuk melegitimasi tindakannya untuk menerapkan keadaan darurat militer.

Yoon juga dikatakan telah meminta dokumen itu ditandatangani oleh Perdana Menteri pada saat itu, Han Duck Soo, dan Menteri Pertahanan Kim Yong Hyun, sebelum dokumen itu akhirnya dihancurkan.

Tuduhan lain termasuk Yoon untuk memerintah juru bicara presiden untuk urusan media asing untuk menyebarkan pernyataan palsu yang menyangkal keinginannya untuk menggulingkan perintah konstitusional melalui upaya darurat militer, tuduhan perintah ke kantor presiden untuk menggagalkan penangkapannya oleh para penyelidik pada awal Januari, serta komandan untuk menghilangkan sejarah untuk menghilangkan sejarah panggilan dari tiga komandan dari tiga komandan.

Dengan surat penahanan ini, Yoon memiliki dua kali sebagai subjek penangkapan pihak berwenang.

Penangkapan pertama terjadi pada bulan Januari ketika dia masih melayani. Namun, pengadilan kemudian memberikan permintaannya untuk membatalkan penangkapan, dan Yoon dibebaskan pada bulan Maret.

(RDS)


Exit mobile version