Jakarta, Pahami.id –
Nia (40) berdiri bingung di halaman depan Kata sekolah menengah Islam na’umLand, Jakarta, Kamis (21). Dia menjadi satu-satunya wanita paruh baya di tengah ratusan remaja yang berbaris.
Pemerintah Daerah DKI Jakarta (Pemprov) telah menyerahkan lebih dari 1.897 diploma kepada siswa pagi ini.
Program pemutih diploma menargetkan siswa yang telah belajar, tetapi belum menerima diploma karena tunggakan administrasi.
NIA bermaksud mengambil diploma Sekolah Menengah Sang Putra, Irgy Satya yang telah terjebak selama beberapa tahun. Irgy meninggal pada bulan Juni karena dia adalah korban kopling di Jakarta Barat.
“Putraku meninggal sebagai korban perkelahian, jadi pada 15 Juni, kematiannya di Cenarkareng,” kata Nia di lokasi.
Dia mengatakan Irgy sekarang di sekolah menengah kelas 2. Nia mengatakan putranya terluka di beberapa bagian tubuh sampai dinyatakan meninggal.
“Jadi putraku bertarung, menikam lehernya, bahu, paha,” katanya.
Diploma Irgy akan menjadi kenang -kenangan untuk NIA. Sang suami sebelumnya meminta alasan untuk mengambil diploma.
“Ya, hanya untuk kenang -kenangan, pada awalnya ayahnya berkata apa yang harus dilakukan, ya nama ibu ingin mengambilnya,” katanya.
Nia bertemu secara langsung dan mengadakan dialog dengan Pramono selama Diploma. Dia memberi tahu putranya yang menjadi korban perkelahian.
“Kuat, Bu, mudah -penggunaan,” kata Pramono sambil berbicara.
Sementara itu, secara keseluruhan ada 3.212 diploma yang dicampur oleh pemerintah daerah DKI Jakarta dengan perkiraan total Rp12 miliar. Pemerintah Daerah Jakarta DKI menargetkan 6.652 diploma untuk dicampur tahun ini.
(FRA/YOA/FRA)