Jakarta, Pahami.id –
Ketua Kepemimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Zulfikar Ahmad Tawal, menghormati pernyataan Menteri Koordinator Divisi Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang menekankan pentingnya kemerdekaan ekonomi masyarakat.
Pernyataan Zulhas disajikan di sebuah acara di Jakarta pada hari Minggu (10/8), di mana ia menekankan bahwa masyarakat tidak boleh digunakan untuk bantuan atau amal.
“Orang -orang kami tidak dapat diajarkan untuk mendaftar, sedekah, kami harus mengajar orang -orang yang kreatif, produktif, dan menjadi pejuang,” katanya.
Menanggapi hal ini, Zulfikar menilai bahwa pernyataan Zulhas mencerminkan sikap progresif dan sensitivitas terhadap kondisi sosial Indonesia. Menurutnya, masih ada kecenderungan bagi sebagian orang untuk menempatkan diri mereka sebagai penerima, bukan sebagai aktor pembangunan.
“Saya menghargai pernyataan Mr. Zulhas sebagai langkah progresif. Pemerintah perlu mendorong intervensi pada kapasitas dan perubahan struktur yang panjang, di luar gerakan amal atau bantuan langsung,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis pada Selasa (12/8).
Dia menekankan bahwa memperkuat kemampuan masyarakat untuk menjadi kunci bagi orang untuk bebas secara ekonomi. Upaya ini perlu didukung oleh kebijakan yang mengubah struktur ekonomi menjadi lebih inklusif dan adil.
Zulfikar juga menyoroti program koperasi merah dan putih yang dikembangkan pemerintah. Dia menganggap koperasi sebagai instrumen penting untuk mengatasi kemiskinan dan mengurangi ketidaksetaraan di level Rumput.
“” Koperasi adalah instrumen utama sehingga ekonomi tidak fokus pada beberapa, tetapi sebanding dengan anggota, “katanya.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa model koperasi memberikan peluang lebih besar bagi komunitas desa untuk tumbuh. Dia juga optimis bahwa koperasi akan dapat meningkatkan populasi orang kelas menengah dengan daya beli yang lebih baik dan adil.
(Rir)