Pemimpin kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Sudan, Mohamed Hamdan Dagalo, mengumumkan pada Senin (24/11) bahwa pasukannya akan memasuki gencatan senjata selama tiga bulan.
Pernyataan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu menyatakan AS akan terlibat dalam mengakhiri perang di Sudan.
Sebelumnya, RSF dikritik karena serangannya terhadap warga sipil, saat pengambilalihan kota al-Fashir Oktober lalu.
Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Mesir dan Arab Saudi, yang disebut negara-negara quad, telah mengusulkan rencana gencatan senjata dan akan melanjutkan pembicaraan damai.
Perang di Sudan telah berlangsung sejak April 2023 akibat pertempuran antara RSF dan angkatan bersenjata Sudan yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil.

