Jakarta, Pahami.id —
Para pemimpin Barat dengan marah tidak menyetujui dua serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (BERSATU). Mereka bersikeras Israel untuk berhenti menyerang.
Presiden AS Joe Biden meminta Israel segera menghentikan serangan tersebut. Ia mengaku telah menghubungi Israel langsung terkait hal tersebut.
“Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia “tentu saja” menyerukan Israel untuk berhenti menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon,” lapornya. AFPSabtu (12/10).
Presiden Prancis Emmanuel Macron menganggap serangan Israel terhadap pos UNIFIL tidak dapat dibenarkan. Ia menilai Israel sengaja menyasar pos-pos penjaga perdamaian PBB.
Menlu Prancis juga memanggil Duta Besar Israel untuk Prancis. Meeeka mengatakan serangan itu merupakan “pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan harus segera dihentikan.”
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengutuk serangan tersebut. Dia mengatakan serangan itu melanggar resolusi PBB dan tidak dapat diterima.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyerukan diakhirinya semua kekerasan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon. Dia menyebut serangan Israel “sama sekali tidak dapat diterima.”
Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin juga mengutuk serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL.
“Perkembangan yang mengejutkan dan tidak dapat diterima serta perkembangan serius dari sikap IDF yang tidak bersahabat terhadap pasukan PBB,” kata Martin.
Sebelumnya, Israel menyerang pos pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon. Penyerangan tersebut dilakukan dua hari berturut-turut dan mengakibatkan empat tentara asal Indonesia dan Sri Lanka terluka.
Israel berdalih serangan itu dilakukan atas ancaman Hizbullah. Mereka mengakui bahwa mereka secara tidak sengaja telah melukai pasukan penjaga perdamaian.
(dhf/fra)