Site icon Pahami

Berita Pemimpin Iran Sebut Negara Barat Biang Kerok Eskalasi Konflik Timteng


Jakarta, Pahami.id

Pemimpin tertinggi IranAyatollah Ali Khamenei mendesak negara-negara Barat untuk hengkang timur tengahkarena kehadiran mereka disebut-sebut sebagai “akar permasalahan” di Timur Tengah.

Dalam keterangannya di X, Rabu (2/10), Khamenei menyebut Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menjadi penyebab konflik di Timur Tengah.

“Penyebab permasalahan di kawasan kita, konflik dan perang ini, adalah hadirnya pihak-pihak yang mengaku memperjuangkan perdamaian di kawasan, yaitu Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa,” ujarnya.


Pernyataan Khamenei mengindikasikan bahwa perang di Timur Tengah hanya akan berakhir jika negara-negara Barat hengkang. Namun kenyataannya, Iran kini bersiap menghadapi kemungkinan perang besar dengan Israel.


Iran dilaporkan bersiap menghadapi ancaman serangan Israel terhadap situs nuklir Teheran. Beberapa pejabat Israel telah mengungkapkan bahwa militer berencana menargetkan fasilitas penting Iran, termasuk fasilitas nuklir.

Khamenei mengatakan pada Rabu (2/10) bahwa Iran tidak tinggal diam meski berduka atas meninggalnya pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.

“Berduka bukan berarti depresi dan diam,” kata Khamenei.

Serangan Iran terhadap Israel tampaknya menyatukan suara-suara di Teheran yang sebelumnya terpecah atas keputusan Iran untuk menunda serangan balik menyusul kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 30 Juli.

Kematian Haniyeh dikatakan diatur oleh Israel. Israel tetap bungkam atas tuduhan ini, dan oleh karena itu, Iran tidak pernah membalas kematian sekutunya.

Mengenai serangan hari Selasa, Iran menyatakan bahwa itu adalah serangan yang sah, efektif dan tidak dapat dihindari untuk memulihkan keamanan dan kedaulatan Iran.

Terlepas dari pernyataan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menekankan bahwa Iran tidak menginginkan peningkatan di kawasan. Sebab Iran hanya menyasar fasilitas militer, bukan warga sipil.

“Kami telah mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kemarahan Israel dan telah menyusun rencana yang tidak terduga. Tanggapan kami selanjutnya terhadap kemungkinan agresi akan sangat berbeda,” kata Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqir Qalibaf.

Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) kini juga dikabarkan mendesak warganya untuk melaporkan pernyataan pro-Israel yang tersebar di media sosial.

Beberapa pejabat dan pakar telah menyatakan bahwa Israel kemungkinan akan menyerang fasilitas-fasilitas penting Iran sebagai serangan balik terhadap Teheran.

Jika prediksi tersebut benar, maka konflik di Timur Tengah berpotensi meletus menjadi perang skala penuh. Pasalnya, setelah meluncurkan ratusan rudal pada Selasa, Iran memberi ultimatum kepada Israel untuk tidak membalas.

Iran telah bersumpah untuk menyerang Israel secara brutal jika Tel Aviv menyerang balik. Iran sendiri mengklaim serangannya terhadap Israel merupakan respons terhadap pembantaian Zionis di Palestina dan Lebanon, serta respons atas tewasnya para pemimpin Hamas dan Hizbullah.

(blq/dna)



Exit mobile version