Jakarta, Pahami.id –
Setidaknya 52 warga sipil, termasuk 8 wanita dan 2 anak, terbunuh dalam serangan brutal angkatan bersenjata Demokrat (ADF) di Beni dan Lubero, Kongo, dalam beberapa hari terakhir.
PBB mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi pada 9-16 Agustus.
Para pemberontak dilaporkan telah mengumpulkan para korban di satu lokasi, mengikat mereka, kemudian dibantai menggunakan parang dan cangkul.
Serangan itu disebut sebagai balas dendam setelah ADF menderita kekalahan dari Angkatan Darat Kongo.