Jakarta, Pahami.id —
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyebutkan tercatat ada 8,8 juta orang yang bermain perjudian daring pada tahun 2024.
Mayoritas dari jutaan pemain judi online adalah masyarakat kelas bawah dan anak muda.
“Menurut data perjudian online dari intelijen ekonomi, pada tahun 2024 akan ada 8,8 juta pemain, dimana 80 persennya berasal dari masyarakat bawah dan menyasar generasi muda,” kata Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta Timur, Kamis (14/11).
Perjudian online menjadi salah satu fokus yang harus ditangani pemerintahan Prabowo. Terkait hal tersebut, pemerintah sebelumnya telah membentuk desk pengendalian perjudian online yang dipimpin oleh Irjen Polisi.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya mencatat perolehan uang terkait perjudian online pada semester II tahun 2024 mencapai Rp 283 triliun, meningkat dibandingkan semester I.
Semester I saja sudah mencapai Rp 174 triliun. Sekarang di semester II PPATK kita lihat sudah mencapai Rp 283 triliun, kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana suatu ketika.
Ivan menuturkan, jumlah transaksi pada semester I tahun ini melebihi setahun penuh pada 2022.
Peningkatan tersebut diduga karena adanya perubahan strategi yang dilakukan para bandar judi. Kini, mereka melakukan transaksi dengan jumlah yang lebih kecil namun besar.
“Jadi, dulu orang berjudi online, transaksinya jutaan. Sekarang bisa Rp 10.000, kita sudah lihat ada yang bisa berjudi. Itu yang membuat transaksinya lebih besar,” kata Ivan.
(yo/gil)