Persatuan negara-negara (PBB) menganugerahkan penghargaan UN Female Police Officer of the Year 2023 kepada Brigadir Renita Rismayanti dalam acara tahunan UN Police Week di Markas Besar PBB di New York, Kamis (16/11).
Dalam misi perdamaian dunia ini, Brigadir Renita Rismayanti bertugas sebagai Petugas Basis Data Kriminal pada Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Republik Afrika Tengah (MINUSCA).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengucapkan selamat kepada Rismayanti. Ia pun mengucapkan terima kasih atas kinerja dan kepemimpinan Rismayanti, sehingga diharapkan mampu menjadi simbol pemberdayaan perempuan dan mewakili kesetaraan gender dan hak asasi manusia.
Selamat kepada Sersan Polisi Renita Rismayanti yang telah menerima penghargaan @UN sebagai polisi wanita terbaik tahun ini, tulis Guterres dalam postingannya di akun media sosial X, Jumat (17/11).
Wanita berusia 27 tahun tersebut bertugas sebagai Petugas Basis Data Kejahatan di Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Republik Afrika Tengah (MINUSCA).
Dalam perannya, ia membantu membuat konsep dan mengembangkan basis data kejahatan yang memungkinkan Kepolisian PBB memetakan dan menganalisis titik-titik rawan kejahatan dan kekacauan, yang akan membantu pasukan keamanan nasional merencanakan operasi mereka dengan lebih baik dalam mendukung penduduk lokal.
“Inovasi dan upaya Sersan Satu Polisi Rismayanti dalam menggunakan data di pasukan penjaga perdamaian PBB dan kepolisian Republik Afrika Tengah telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan keamanan bagi komunitas rentan, termasuk perempuan dan anak perempuan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Operasi Perdamaian Jean- Pierre Lacroix.
|
“Dia adalah contoh yang baik tentang bagaimana partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam pemeliharaan perdamaian meningkatkan efektivitas upaya perlindungan dan pembangunan perdamaian kita untuk menghadapi tantangan saat ini dan masa depan dengan lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Rismayanti mengaku beruntung bisa memanfaatkan kemampuan teknologinya untuk meningkatkan keamanan masyarakat di seluruh Republik Afrika Tengah. Rismayanti memulai karirnya di Kepolisian Republik Indonesia sebagai petugas informasi publik pada tahun 2014 dan juga pernah bekerja di bidang pelatihan, administrasi dan logistik.
“Saya berharap visibilitas yang didapat dari memenangkan penghargaan ini akan memperkuat di kalangan perempuan dan anak perempuan bahwa semua bidang keahlian di bidang kepolisian terbuka untuk kita,” katanya.
Penghargaan tersebut diberikan dalam rangkaian acara Police Week yang merupakan pertemuan tahunan para kepala komponen kepolisian PBB dari operasi penjaga perdamaian, misi politik khusus dan kantor lainnya.
Pekan Polisi juga mencakup keterlibatan interaktif dengan pimpinan senior PBB dan pengarahan kepada Dewan Keamanan PBB, serta Komite Khusus Operasi Penjaga Perdamaian di Majelis Umum.
Sekitar 10.000 Polisi PBB diberi wewenang untuk bertugas di 16 operasi pemeliharaan perdamaian PBB, di mana mereka bekerja untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan internasional dengan mendukung negara-negara tuan rumah dalam konflik, pasca-konflik dan situasi krisis lainnya.
Partisipasi perempuan di Kepolisian PBB juga meningkat dua kali lipat sejak tahun 2015. Hingga saat ini, Kepolisian PBB telah mencapai target tahun 2023 yang ditetapkan dalam Strategi Seragam Kesetaraan Gender. Dan dalam dua dari empat kategori staf, Polisi PBB telah melampaui target tahun 2028.
Hingga September 2023, persentase keterlibatan polisi wanita mencapai 43,1 persen dari petugas profesional yang dikontrak di Markas Besar PBB. Perempuan juga memegang enam dari 13 posisi (yaitu 46,2 persen) sebagai kepala polisi atau wakil kepala polisi di Mali, Siprus, Kosovo, dan Abyei di Sudan Selatan.
(khr/bac)
[Gambas:Video CNN]