Jakarta, Pahami.id —
Paku Buwono (PB)
Ketua GRIB Jaya Jawa Tengah, Isroi Rois mengatakan, penyebab PB Demikian pihaknya ingin mematikan stigma tersebut dengan menjadikan PB XIV Purbaya sebagai pengawas.
“GRIB Jaya Jateng mengedepankan kerukunan. Dimanapun kita berada, yang selama ini dianggap preman, kita pastikan bukan preman, tapi kita adalah orang-orang yang berlatar belakang akademis,” kata Isroi saat dihubungi. Momen TenggaraSelasa (23/12).
“Kami juga punya keinginan untuk menyatukan semua, dan memastikan kedudukan kebudayaan di Istana Solo aman. Apa untungnya, itu urusan yang perlu kita selesaikan melalui musyawarah yang disepakati,” lanjutnya.
Isroi mengatakan, GRIB telah lama mengikutsertakan beberapa tokoh penting sebagai pengawas GRIB. Dengan menjadikan PB XIV Purbaya sebagai pembina, ia berharap mendapat bimbingan bagi perjalanan ormas ini.
“Kami menyertakan tokoh-tokoh yang punya sifat istimewa, sehingga bisa membimbing kami berjalan ke jalan yang benar. Kami punya motivasi bahwa Solo adalah daerah yang harus kita jaga,” ujarnya.
Ia membantah ada kepentingan di balik pemilihan PB XIV Purbaya sebagai pembina. Diakuinya, langkah ini merupakan bentuk kepedulian GRIB Jaya Jateng terhadap Istana Solo.
“Kami hanya ingin semuanya bermanfaat. Solo adalah daerah yang perlu kita prioritaskan, bukan hanya karena perselisihan pribadi lalu merusak warisan budaya itu sendiri. Kita peduli dengan warisan nenek moyang kita,” ujarnya.
Selain itu, ia juga berharap agar PB
CNNIndonesia.com masih berusaha mendapatkan masukan dari PB XIV Purbaya terkait pengangkatan pengawas GRIB Jaya Jawa Tengah. Belum ada keterangan resmi dari Istana Solo terkait hal tersebut.
Berita lengkap Di Sini.
(gil)