Denpasar, Pahami.id —
Perwakilan dari 18 parlemen negara tetangga dan tiga lembaga asing akan memantau proses pemungutan suara pemilu (Pemilihan) Indonesia 2024 di Bali, Rabu (14/2).
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyatakan, Pulau Bali akan menjadi lokasi pelaksanaan Program Kunjungan Pemilu (EVP) 2024 oleh perwakilan 18 parlemen negara sahabat dan tiga organisasi internasional pada pemungutan suara Pemilu 2024.
Anggota DPR dari negara sahabat berkunjung ke Bali dan menyaksikan langsung pemilu di Bali, kata Sekretaris Daerah Dewa Indra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/2).
Lanjutnya, para pengamat tentu akan mendapatkan pengalaman dan situasi yang berbeda dengan negara lain dalam parade pemilu dan tata cara masyarakat demokratis.
“Akan ada perbedaan karakter dalam pemilu dua hari ini. Ini akan sangat kompleks karena akan ada pemilu Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten dan Kota. Ini merupakan hal yang istimewa dan jarang terjadi di tempat lain. negara,” tambahnya.
Kata dia, secara umum pemilu di Bali sudah dipersiapkan dengan baik dan akan melibatkan seluruh aparat untuk menyukseskan perhelatan politik lima tahunan di Pulau Dewata tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengatakan, dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan Pemilu 2024 karena Bali dinilai melambangkan kekayaan warisan budaya Indonesia dan semangat persatuan yang mendasari prinsip-prinsip demokrasi. demokrasi yang kita junjung.
“Bali merupakan simbol kerukunan dan rasa hormat dalam kehidupan sehari-hari. Dan di Bali, pemilu dirayakan dengan penuh kegembiraan dan bersinergi dengan kreativitas, khususnya oleh generasi muda,” ujarnya.
Ajang EVP 2024 juga diharapkan dapat menjadi upaya mempererat kerja sama bilateral dan multilateral antara Indonesia dan negara sahabat.
“Acara ini kami jadikan sebagai peristiwa penting dalam membangun demokrasi yang kuat, inklusif, dan mendukung kemajuan ekonomi dan pariwisata di Bali,” ujarnya.
Program EVP merupakan hasil kesepakatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) bahwa setiap negara yang menyelenggarakan pemilu wajib mengundang anggota AIPA Parlemen ASEAN untuk menjadi pemantau pemilu.
Para pengamat ini selanjutnya akan meninjau langsung proses pemungutan dan penghitungan suara di tiga lokasi di Provinsi Bali, yakni di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, di kawasan Jimbaran, dan di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Kabupaten Badung, Bali.
(kdf/dokumen)