Jakarta, Pahami.id –
Panama diizinkan Amerika Serikat Untuk memindahkan tentara ke Terusan Panama.
Izin tersebut terkandung dalam perjanjian yang ditandatangani oleh beberapa petugas keamanan dari kedua negara.
Dalam memorandum pemahaman (MOU) yang dilihat oleh AFP, dinyatakan bahwa Angkatan Darat Washington akan dikerahkan ke pangkalan di sepanjang jalur air.
Di sana, militer militer diizinkan untuk melakukan pelatihan, pelatihan, dan “kegiatan lain”.
Dalam perjanjian tersebut, AS juga dikatakan dapat membangun basis permanen di wilayah tersebut. Izin itu sejalan dengan pernyataan Presiden Panama Jose Raul Mulino pada hari Kamis (10/4) bahwa Washington telah meminta izin untuk memiliki pangkalan di Panama.
Namun, Mulino pada waktu itu mengatakan bahwa keberadaan pangkalan militer AS di Panama “tidak dapat diterima”.
“Anda ingin membuat kekacauan? Apa yang kami gunakan di sini dapat membuat negara itu panas,” katanya ketika menyampaikan peringatan kepada Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth.
Pemimpin serikat pekerja Panama Saul Mendez menanggapi MOU dengan mengatakan bahwa keputusan pemerintah untuk mengizinkan pemukiman militer AS di kanal adalah pengkhianatan dan penurunan kedaulatan negara.
Sejak melayani pada bulan Januari, Trump mengatakan pengaruh China pada Terusan Panama telah mulai memperkuat dan berpotensi melanggar perjanjian netral.
Perjanjian Netral Kanal Panama adalah perjanjian yang menjamin netralitas kanal, dengan penggunaan tarif dan akses yang adil ke semua negara. Menurut perjanjian tersebut, tidak ada negara selain Panama yang dapat menangani saluran atau mempertahankan instalasi militer di wilayah Panama.
Masih berkaitan dengan perjanjian tersebut, Trump juga mengasumsikan bahwa Panama tidak tahu keseimbangan saat ia mengumpulkan tarif yang terlalu mahal di kapal AS. Bahkan, AS telah berkontribusi banyak dalam pembangunan Kanal Panama di masa lalu.
Kanal Panama dibangun dengan bantuan Amerika Serikat pada tahun 1914. AS kemudian kembali ke Panama berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani oleh Presiden Jimmy Carter pada tahun 1977.
Pada tahun 1999, Panama kemudian mengambil alih kanal penuh.
(BLQ/BAC)