Site icon Pahami

Berita Palestina Tuduh Israel ‘Menjual’ Warga Gaza ke Afsel

Berita Palestina Tuduh Israel ‘Menjual’ Warga Gaza ke Afsel


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Israel Melakukan perdagangan manusia setelah ratusan warga Gaza secara misterius diterbangkan ke Afrika Selatan.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengeluarkan pernyataan peringatan terhadap entitas atau jaringan yang berupaya mengusir warga Palestina, khususnya penduduk Jalur Gaza, sesuai dengan kepentingan Israel.


“Kementerian memperingatkan bahwa perusahaan dan entitas yang menyesatkan masyarakat kami, menghasut mereka untuk dideportasi atau direlokasi, atau terlibat dalam perdagangan manusia, akan menanggung konsekuensi hukum atas tindakan ilegal mereka dan akan dikenakan penuntutan dan pertanggungjawaban,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri, yang dikutip Pos YerusalemMinggu (16/11).

Kementerian Luar Negeri juga mengimbau masyarakat, khususnya di Jalur Gaza, untuk berhati-hati dan tidak menjadi korban perdagangan manusia, pedagang darah dan perusahaan, serta agen pengungsi.

Kedutaan Besar Palestina di Pretoria di Afrika Selatan juga memperingatkan warga bahwa ada perusahaan tidak resmi dan tidak terdaftar, entitas di wilayah pendudukan Israel yang mencoba menyesatkan dan menghasut warga untuk pergi, katanya. Al Jazeera.

Pekan lalu, 153 warga Palestina dengan pesawat sewaan tiba di Afrika Selatan. Mereka terjebak di pesawat selama 12 jam karena masalah administrasi.

Penumpang tidak membawa apa pun kecuali paspor dan pakaian yang mereka kenakan. Paspor mereka tidak memiliki stempel keberangkatan dari Israel.

Kementerian Dalam Negeri Afrika Selatan akhirnya mengizinkan penumpang meninggalkan pesawat setelah pemberi hadiah berjanji membantu dan menyediakan akomodasi bagi mereka.

Oktober lalu, sebuah pesawat bersertifikat yang membawa 176 warga Palestina juga mendarat di Johannesburg. Namun, beberapa penumpang dipindahkan ke negara lain.

Organisasi Bantuan Kemanusiaan di Afrika Selatan, pihak pemberi hadiah, meyakini Israel sengaja tidak memberikan prangko tersebut karena ingin mengusir masyarakat Gaza.

Namun pihak berwenang Israel melalui badan yang bertanggung jawab atas urusan sipil dan teritorial Palestina (COGAT) menyatakan, sebelum terbang mereka telah mendapat izin dari negara ketiga, tanpa menyebutkan negara mana yang dimaksud.

(ISA/BAC)


Exit mobile version