Jakarta, Pahami.id —
Kementerian Kesehatan Palestina merilis daftar ratusan bayi baru lahir yang dibunuh oleh pasukan militer Israel selama intrusi Semenanjung Gaza.
Middle East Eye (MEE) melaporkan Kementerian Kesehatan Palestina merinci 710 bayi di bawah usia 0 tahun meninggal akibat serangan Israel di Gaza.
Artinya mereka baru lahir saat dibunuh oleh pasukan militer.
Data ratusan bayi diungkap Kementerian Kesehatan Palestina bersamaan dengan data anak-anak yang meninggal saat invasi. Terdapat lebih dari 16.700 anak-anak Palestina yang dibunuh oleh Israel dalam serangan mereka di wilayah tersebut.
Jumlah tersebut merupakan bagian dari total korban jiwa di Palestina yang berjumlah 41.226 orang.
Invasi Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut. Baru-baru ini, tentara Zionis bahkan menyerang Al Mawasi, kawasan kamp pengungsi Palestina yang sebelumnya diklaim sebagai zona aman oleh Israel.
Sejak melancarkan invasi pada Oktober lalu, tentara Israel terus menyerang fasilitas umum termasuk kamp pengungsi. Militer menuduh kelompok milisi Hamas bersembunyi dan beroperasi di sana.
Bulan lalu, salah satu serangan Israel menewaskan dua bayi kembar di Deir al-Balah setelah serangan udara Israel menghantam apartemen tempat mereka tinggal.
Saat itu ayah kedua bayi tersebut sedang mengurus akta kelahiran anaknya. Namun, hanya lima menit setelah mendapat sertifikat, kedua anaknya telah hilang bersama istrinya yang juga tewas dalam penyerangan tersebut.
Juru bicara UNICEF James Elder telah memperingatkan sejak akhir Oktober bahwa serangan Israel di Jalur Gaza telah mengubah wilayah tersebut menjadi “kuburan bagi anak-anak.”
“Ketakutan terbesar kami adalah jumlah anak yang terbunuh meningkat menjadi puluhan, lalu ratusan, dan akhirnya ribuan hanya dalam waktu dua minggu,” kata Elder.
Jumlah ini sungguh mengerikan. Gaza telah menjadi kuburan bagi ribuan anak. Gaza adalah neraka bagi semua orang, lanjutnya.
(blq/dna)