Site icon Pahami

Berita Pakar Sebut Rusia Ada Utang Budi Bantu Iran Lawan Israel


Jakarta, Pahami.id

Sejumlah ahli menilai Rusia berhutang budi kepada Iran karena bantuan negara timur tengah ini dalam invasi ke Negara Beruang Merah Ukraina.

Iran disebut telah mengirimkan ratusan rudal jarak pendek ke Rusia. Senjata-senjata ini kemudian digunakan untuk berperang di Ukraina.

Para analis mengatakan bahwa Rusia berhutang budi kepada Iran dan perlu membantu negara tersebut dalam perjuangannya melawan Israel.


“Rusia telah bekerja sama erat dengan Iran selama dua setengah tahun terakhir, secara eksklusif di bidang militer,” kata pakar studi Rusia Ruslan Suleymanov seperti dikutip. Al Jazeera.


Suleymanov mengatakan permintaan senjata Iran sangat tinggi. Permintaan senjata Rusia di negara tersebut juga meningkat.

“Dan Rusia menjadi bergantung pada senjata Iran,” katanya.

Suleymanov kemudian berkata, “Jadi, Rusia terpaksa mendukung sekutu Iran di Timur Tengah seperti gerakan Hizbullah.”

Sikap Rusia, kata dia, seolah menunjukkan negaranya sedang jatuh ke dalam orbit Iran.

Pendiri Pusat Interaksi dan Kerja Sama Internasional, Alexei Malinin, juga mengatakan eskalasi di Timur Tengah menjadi kekhawatiran serius bagi Rusia.

Dia mengatakan Rusia telah berulang kali menyerukan solusi diplomatik.

Namun upaya ini selalu mendapat perlawanan, yang tercermin dalam keinginan Amerika Serikat untuk mendukung Israel di hampir semua situasi, terutama dalam urusan militer, kata Malinin.

AS selalu mengklaim mengupayakan perdamaian di Timur Tengah dengan solusi politik.

Namun, mereka selalu membela dan mendukung Israel dengan alasan membela diri.

Malinin juga melihat dukungan kuat dari AS yang benar-benar mengubah Lebanon menjadi medan perang dan meniadakan ide-idenya sendiri.

Rusia mempunyai kebijakan yang berbeda dengan Amerika. Suleymanov mengatakan, pemerintahan Vladimir Putin tidak menginginkan perang besar.

Sikap Rusia terkait eskalasi di Timur Tengah terlihat saat Iran langsung menyerang wilayah Israel pada April lalu.

“Ketika Iran dan Israel tampaknya terlibat perang besar, Rusia tidak berpihak pada Iran secara tegas. Rusia mendesak Iran dan Israel untuk menahan diri,” kata Suleymanov.

Namun pada saat yang sama, ia melihat Rusia mendapat manfaat dari gejolak di Timur Tengah.

Fokus Amerika Serikat terhadap Ukraina kini teralihkan oleh konflik di kawasan.

“Mereka memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah,” kata Suleymanov.

Rusia dan Iran memiliki musuh bebuyutan yang sama, Amerika Serikat. Kedua negara juga memiliki sekutu yang sama, yaitu Presiden Suriah Bashar Al Assad. Namun di sisi lain, Rusia memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Selain itu, Rusia juga merupakan anggota kelompok yang memediasi Kuartet Timur Tengah Israel-Palestina.

Kelompok tersebut terdiri dari Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Untuk meredakan ketegangan dengan Israel, Moskow menggunakan pengaruhnya untuk membujuk Teheran agar membujuk Hizbullah agar menarik diri dari perbatasan Suriah-Israel.

(jawaban/sfr)



Exit mobile version