Jakarta, Pahami.id –
Direktur Pascasarjana STF Driyarkara Karlina Supelli mengkritik area lisensi bisnis yang diusulkan pertambangan ke Kampus Melalui amandemen draft mineral dan batubara keempat (RUU Minerba).
Dia menyatakan bahwa wacana itu adalah upaya untuk mengadakan kampus yang merupakan komunitas akademis.
“Sekarang tampaknya universitas akan dipilih seperti itu dengan hadiah,” kata Karlina di Gus Dur Griya Hall, Jakarta, Selasa (1/28).
Karlina menekankan bahwa wacana itu bertentangan dengan prinsip -prinsip yang terkandung dalam undang -undang pendidikan.
Dia menekankan bahwa wacana itu tidak sejalan dengan konsep pendidikan tinggi Tri Dharma.
“Dalam pendidikan tinggi Tri Dharma, jelas bahwa manajemen bisnis tidak ada,” katanya.
Wacana pendidikan tinggi diberikan izin manajemen pertambangan dimulai ketika DPR melalui pertemuan pleno untuk mendukung RUU Minerba adalah proposal untuk inisiatif DPR.
Proposal ini terkandung dalam Pasal 51 A, RUU Minerba menunjukkan bahwa akan diberikan kepada pendidikan tinggi dengan prioritas.
Obesitas Pendidikan Darmaningtyas juga menilai bahwa aturan kampus dapat mengelola tambang dalam RUU Minerba yang akan merusak pendidikan tinggi.
Darmaningtyas menganggap bahwa universitas tidak boleh terlibat sebagai manajer pertambangan. Pendidikan tinggi, katanya, harus fokus pada pengembangan sains
“Saya pikir ini adalah RUU yang akan merusak pendidikan tinggi, terutama PTN/PTNBH karena arah PTN/PTNBH menjadi semakin tidak jelas antara memperluas pengetahuan dengan bisnis pertambangan,” kata Darmaningtyas ketika dihubungi ketika dihubungi ketika dihubungi Cnnindonesia.comSabtu (1/25).
Dia khawatir staf pendidikan di kampus akan lebih sibuk menjaga tambang daripada mengajar. Menurutnya, itu akan membuat fungsi pendidikan di lembaga -lembaga pendidikan tinggi.
Selain itu, Darmaningtyas khawatir bahwa aturan institusi pendidikan tinggi dapat mengelola tambang akan membahayakan proses demokrasi. Dia mengatakan kampus tidak bisa menjadi kritis karena izin penambangan pemerintah.
“PT harus mempertahankan kebenaran, tetapi jika dia sendiri terlibat dalam kerusakan lingkungan, misalnya, bagaimana mungkin berbicara dengan jujur dan kuat?” katanya.
(MNF/DMI)