Site icon Pahami

Berita OTT Bupati Koltim, Surya Paloh Minta Fraksi NasDem di DPR Panggil KPK

Berita OTT Bupati Koltim, Surya Paloh Minta Fraksi NasDem di DPR Panggil KPK


Makassar, Pahami.id

Ketua Partai Nasdem Surya Paloh Menanggapi penangkapan Bupati Kolaka TimurAbdul Azis oleh penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya, NASDEM mendukung upaya untuk menegakkan hukum oleh KPK. Namun, Paloh menyesali keberadaan ‘drama’ OTT.

“Konsistensi sikap partai, menghormati semua upaya untuk ditegakkan, itu tidak akan berubah, tidak akan menyimpang di sana karena satu atau lain alasan,” kata Surya Paloh kepada wartawan setelah pembukaan pertemuan Partai NASDEM yang bekerja pada hari Jumat (8/8).


“Tapi sebaliknya, kami juga akan mengingatkan Anda, apa yang harus diingat?

Surya Paloh menekankan bahwa jika proses penegakan hukum yang berjalan di KPK terjadi, NASDEM akan mendukung ini.

“Menegakkan hukum saja, dan Nasdem ada di sana. Apa yang salah itu salah. Prosesnya bijaksana. Tapi keduanya Tidak bersalahKepolosan tidak lagi dijual di negara itu, “katanya.

Atas dasar ini, Surya Paloh telah mengarahkan klan Nasdem di parlemen Indonesia untuk mengadakan sidang dengan memanggil KPK.

“Saya memerintahkan klan Nasdem untuk meminta agar Komisi III memanggil KPK untuk mendengar, sehingga nama terminologi OTT, khususnya istilah OTT, dapat dijelaskan oleh kami bersama -sama.

Sebelumnya, Abdul Azis ditangkap oleh KPK setelah mengikuti Pertemuan Kerja Nasional Partai Nasdem (Rakernas) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/8) malam.

Setelah ditangkap, politisi partai Nasdem dibawa ke Polisi Distrik Sulawesi Selatan untuk dipertanyakan. Selain itu, hanya di sore hari, ia diterbangkan ke Jakarta dari Makassar.

Penangkapan adalah seri OTT yang dilakukan oleh KPK di tiga lokasi.

Selain Sulawesi Selatan, tim KPK pindah ke Jakarta dan Sulawesi Selatan dengan menangkap tujuh orang yang terdiri dari partai swasta dan pegawai negeri (PNS).

Mereka tiba di kantor KPK pada Kamis malam.

Dari operasi yang tenang, KPK menyita bukti dalam bentuk ratusan juta rupee.

“Ada (dijamin uang), hanya 200 juta,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto ketika dikonfirmasi dalam pesan tertulis pada hari Jumat (8/8).

OTT terkait dengan korupsi yang dikatakan meningkatkan kualitas rumah sakit dengan sumber daya anggaran dari Dana Provisi Khusus (DAK).

(mir/isn)


Exit mobile version