Site icon Pahami

Berita Otoritas Saudi Tunda Syarat Wajib Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umrah


Jakarta, Pahami.id

Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, memastikan bahwa peziarah Indonesia akan melakukannya Umrah Dan kunjungan ke SaudiTidak perlu melakukan vaksin meningitis.

“Melalui surat edaran terbaru No. 2/18174 pada 6 Februari 2025, Gaca tidak mengharuskan maskapai penerbangan untuk memeriksa penyelesaian vaksin meningitis untuk warga negara Indonesia dan kunjungan ke Arab Saudi,” dikutip mengatakan tentang sebuah pernyataan tentang Instagram resmi OF OF OF OF OF OF OF OF OF OF OF OF Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah.

Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) adalah kekuatan yang mengendalikan peraturan di bidang penerbangan, untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan sipil di Arab Saudi.


Dalam pernyataan ini, Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah mengatakan aturan itu adalah penundaan surat edaran sebelumnya, yang mengharuskan orang Indonesia untuk pergi ke Saudi, memiliki vaksin meningitis.

Ini juga diizinkan oleh konsul haji kjri jeddah nasrullah jasam. Dia memastikan bahwa surat edaran terbaru adalah penundaan pemberitahuan sebelumnya.

“Ya, dijelaskan bahwa penundaan surat edaran sebelumnya,” kata Nasrullah ketika dikonfirmasi Cnnindonesia.comKamis (6/2).

Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah juga memastikan bahwa alokasi terbaru ini akan dikenakan sampai batas waktu yang tidak diatur.

Tetapi Nasrullah menyarankan agar para peziarah terus meningkatkan vaksin meningitis, karena alasan kesehatan.

Sebelumnya Konsulat Umum Indonesia di Jeddah juga memastikan bahwa vaksin polio tidak wajib untuk jemaat umrah dari Indonesia. Ini adalah setelah berita yang mendistribusikan aturan pada 1 Februari, yang dibutuhkan para Suster dan merekomendasikan beberapa vaksin baru untuk peziarah untuk tujuan mencegah distribusi penyakit.

Warga sipil Indonesia, terutama kandidat untuk peziarah, menyesatkan oleh informasi bahwa Saudi menambahkan vaksin polio wajib ke peziarah umrah, termasuk dari Indonesia. Saat ini, peziarah hanya diperlukan untuk satu vaksin, yaitu meningitis.

Vaksin Meningitis Meningitis adalah vaksin yang dibutuhkan untuk semua peziarah lebih dari 2 tahun. Para peziarah harus menerima kuadrivalen meningokokus (ACYW) dan vaksin vaksin harus dilakukan setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan.

Ada dua jenis vaksin yang diterima oleh pemerintah Saudi, yaitu vaksin Polisakarida Quadrivalen (ACYW) dengan validitas 3 tahun dan vaksin quadrivalen konjugasi (ACYW) untuk jangka waktu 5 tahun.

Sementara itu, menurut surat edaran dari Kementerian Kesehatan Saudi, vaksin polio ditambahkan ke vaksin wajib selain meningitis.

Dalam surat edarannya, vaksin polio wajib bagi para penyembah dari negara -negara yang berisiko tinggi untuk menyebarkan polio. Untuk peziarah dari negara -negara dengan kasus poliovirus atau vaksin yang beredar, mereka harus mendapatkan dosis vaksin polio (BOPV atau IPV) antara 4 minggu hingga 12 bulan sebelum keberangkatan.

Negara -negara ini termasuk Papua Nugini, Indonesia, Myanmar dan Somalia.

[Gambas:Instagram]

(DNA)



Exit mobile version