Surabaya, Pahami.id –
Basarnas bersikeras mencari korban reruntuhan sekolah asrama (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjotidak akan berhenti bahkan jika telah memasuki hari ke -7.
Operasi pencarian dan rilis Basarnas Indonesia, laksamana pertama Yudhi Bramantyo, sebagai Koordinator Misi SAR (SMC), memastikan bahwa operasi penyelamatan akan berlanjut sampai semua korban ditemukan.
“Bahwa implementasi operasi hari ke -7 sesuai dengan aturan tidak akan berhenti, ya, saya katakan ya, kami akan melanjutkan sebanyak mungkin,” kata Bramantyo di koalisi SAR Post, Minggu (5/10).
Bramantyo mengatakan operasi SAR akan terus dilakukan 24 jam tanpa henti, sampai semua korban yang terperangkap dalam reruntuhan ditemukan dan berhasil ditunjuk.
“Jadi dalam arti bahwa kami dapat terus menerapkan implementasi sampai kami memastikan bahwa semua korban reruntuhan di sekolah asrama ini dapat ditemukan sebanyak mungkin,” katanya.
Pada hari Minggu malam, Bramantyo mengatakan jumlah korban yang berhasil mencapai 149. Dari jumlah tersebut, 104 dinyatakan aman dan 45 meninggal, termasuk dua di antaranya dalam bentuk bagian tubuh.
Semua mayat para korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Surabaya untuk proses pengantar oleh tim DVI Polisi Distrik Java Timur.
“Jadi menurut perhitungan kami tentang jumlah korban yang telah kami lakukan akan ada 149 transfer, dengan pernyataan kematian 45, dari antara 45 ada dua bagian tubuh, jadi semuanya 43, maka ucapan selamat adalah 104,” katanya.
Namun, Bramantyo menolak menyebutkan perkiraan lebih banyak korban yang masih terjebak dalam stroke. Dia hanya bisa memastikan bahwa pria itu akan berlari sampai semua mayat berhasil diangkat.
“Saya tidak akan menyebutkan perkiraan berapa banyak korban, tetapi kami akan terus melanjutkan kegiatan ini sebanyak mungkin tidak peduli berapa banyak yang kami bisa sehingga itu tidak akan pernah ada,” katanya.
Setiap minggu (5/10) malam jumlah korban yang ditemukan adalah 149. terdiri dari 104 di The Survivor, 45 meninggal, dua di antaranya masih dalam bentuk potongan tubuh. Meskipun tidak ada 18 orang.
Sebelumnya, bangunan tiga lantai termasuk Musala di sekolah asrama naik asrama Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, pingsan, Senin (29/9) sore. Pada saat kejadian, ditemukan bahwa ratusan siswa melakukan doa ASR di peziarah di gedung -gedung yang masih dalam pembangunan.
(FRD/DAL)