Jakarta, Pahami.id —
Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat dipanggil untuk melancarkan serangan drone di pelabuhan masuk Venezueladugaan lokasi peredaran narkoba.
Dilaporkan CNNSerangan pesawat tak berawak tersebut dikatakan menargetkan dermaga terpencil di lepas pantai Venezuela, yang diyakini pemerintah AS digunakan oleh kartel narkoba Tren de Aragua untuk menyimpan narkoba dan mentransfernya ke kapal lain untuk dikirim.
Menurut sumber, tidak ada orang di pelabuhan saat penyerangan terjadi sehingga tidak ada korban jiwa.
Dalam sebuah wawancara pada tanggal 26 Desember, Trump mengakui bahwa AS telah menonaktifkan beberapa “fasilitas besar tempat kapal-kapal tersebut berasal”.
Saat ditanya kembali soal penyerangan pada Senin (29/12), Trump mengaku AS menyerang sebuah dermaga di Venezuela, tempat mereka memuat kapal berisi narkoba. Namun Trump menolak berkomentar apakah serangan itu dilakukan oleh militer atau CIA.
“Jadi kita sudah menyerang semua kapal, dan sekarang kita sudah menyerang area itu. Itu area eksekusi. Di sanalah mereka mengeksekusi, dan area itu sudah tidak ada lagi,” kata Trump, dikutip CNN.
Serangan itu terjadi ketika Trump meningkatkan tekanannya terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Trump telah lama menuduh Maduro memimpin kartel narkoba dan mendukung penyelundupan narkotika ke AS. Ia juga melancarkan operasi militer di Laut Karibia, menargetkan kapal-kapal yang dituduh membawa barang selundupan.
Lebih dari 100 orang tewas dalam serangan AS di Karibia.
Maduro membantah tuduhan tersebut dan mengutuk serangan AS terhadap kapal-kapal di sekitar wilayahnya. Ia menilai serangan AS dilakukan semata-mata untuk menggulingkan pemerintahannya.
Serangan di dermaga tersebut tampaknya merupakan serangan darat pertama AS terhadap Venezuela. Sejauh ini pemerintah Venezuela belum berkomentar.
(blq/dna)