Site icon Pahami

Berita Ogah Embargo Minyak, Saudi Sebut Syarat Normalisasi dengan Israel

Jakarta, Pahami.id

Arab Saudi sebutkan lagi syarat-syarat utama normalisasi Israel terwujud di tengah perang Israel vs Hamas.

Arab Saudi dan negara-negara Arab penghasil minyak lainnya sebelumnya menolak usulan Iran untuk melancarkan embargo minyak terhadap Israel.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sikap tersebut ditunjukkan setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi menyerukan boikot total terhadap Israel pada konferensi luar biasa negara-negara Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Saudi.

Sebelumnya, Menteri Investasi Saudi Khalid Al Falih mengatakan pemerintahnya masih mempertimbangkan normalisasi dengan Tel Aviv di tengah agresi Israel terhadap Palestina.

Katanya, Arab Saudi siap mencapai normalisasi dengan Israel jika status Palestina diakui sebagai negara merdeka.

[Gambas:Video CNN]

“Ini masih dibicarakan, masih akan dibahas dan jelas kemunduran selama sebulan terakhir menjelaskan mengapa Saudi begitu agresif menjadikan penyelesaian konflik di Palestina sebagai bagian dari perjanjian normalisasi di Timur Tengah,” kata Al Falih.

Pembicaraan antara Saudi dan Israel mengenai normalisasi telah mencapai kemajuan sebelum serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Perdana Menteri Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) sebelumnya juga telah meminta teknologi nuklir dan senjata canggih untuk pemerintahannya sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Israel.

Perdana Menteri Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) sebelumnya juga telah meminta teknologi nuklir dan senjata canggih untuk pemerintahannya sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Israel.

Para diplomat Saudi juga sepakat bahwa Israel harus menyetujui pembentukan negara Palestina yang direncanakan melalui Inisiatif Perdamaian Saudi pada tahun 2002.

Khalid sendiri menyatakan mengapa ia tidak bisa mengabaikan seruan Iran untuk menerapkan embargo minyak terhadap Israel.

“Hal tersebut belum menjadi topik pembicaraan saat ini. Arab Saudi sedang berusaha mencari solusi melalui diskusi damai,” kata Al Falih dalam diskusi tersebut. Ekonomi Baru Bloomberg Forum di Singapura pada 8 November, seperti dikutip dari bahasa Arab baru.

(tim/bac)


Exit mobile version