Berita Nyaris 2 Tahun Invasi Rusia, Ukraina Akan Ubah Batas Usia Wamil

Jakarta, Pahami.id —

Ukraina berencana untuk mengubah usia minimum wajib tentara yang dapat dimobilisasi ke arena pertempuran dari 27 tahun hingga 25 tahun.

Rencana perubahan tersebut tertuang dalam rancangan undang-undang (RUU) yang dirilis di situs parlemen Ukraina pada Senin malam (25/12).

Rancangan undang-undang tersebut merinci warga negara Ukraina harus mendaftar untuk dinas militer dan akan berlaku bagi mereka yang “telah mencapai usia 25 tahun,” katanya. Reuters.

Oleh karena itu, ketua partai Hamba Rakyat yang berkuasa, David Arahamia, mengatakan pemerintah Ukraina sedang mengerjakan rancangan undang-undang tersebut atas permintaan militer.

“Tentara membutuhkan solusi atas permasalahannya,” kata Arahamia melalui aplikasi pesan Telegram, Senin pagi.

Rencana Ukraina menjadi topik perbincangan publik setelah Presiden Volodymyr Zelensky menyebutkan mobilisasi tentara dalam konferensi pers akhir tahun pada 19 Desember.

Dalam kesempatan tersebut, Zelensky mengatakan bahwa tentara Ukraina mengusulkan untuk memobilisasi 450.000 hingga 500.000 warga Ukraina lagi ke medan perang.

Dia tidak secara resmi mendukung usulan tersebut. Namun, Zelensky bersikeras ingin mendengar lebih banyak argumen mengenai mobilisasi ini.

“Ini adalah angka yang sangat serius,” katanya.

Hingga saat ini belum diketahui jumlah pasukan Ukraina. Namun, negara ini dilaporkan memiliki satu juta orang bersenjata.

Usulan untuk mengubah usia wajib militer juga muncul hampir dua tahun setelah Rusia menginvasi Ukraina. Sejak Februari 2021, pertempuran antara tentara kedua negara terus berlanjut.

Dalam pidato akhir tahunnya, Presiden Vladimir Putin bahkan menyatakan bahwa tidak akan ada perdamaian Rusia-Ukraina sampai tujuannya tercapai.

Putin mengklaim perdamaian akan terwujud setelah “denazifikasi, demiliterisasi, dan status netral” Ukraina.

(adalah / pua)

[Gambas:Video CNN]