Site icon Pahami

Berita ‘November Rain’ di Asia, Curah Hujan Terparah Sampai Darurat Banjir

Berita ‘November Rain’ di Asia, Curah Hujan Terparah Sampai Darurat Banjir

Jakarta, Pahami.id

Beberapa negara di Asia Mereka yang terkena dampak banjir mengalami curah hujan tertinggi pada bulan November sejak 2012.

Menurut analisis AFPhujan ini terjadi karena perubahan iklim membuat pola cuaca musiman semakin kuat.

Beberapa wilayah di Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti Sri Lanka, Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Myanmar mencatat jumlah curah hujan tertinggi pada bulan November dalam satu dekade terakhir.


Akibatnya, banjir bandang melanda Sri Lanka dan Thailand. Situasi ini mendorong beberapa negara di Asia mengumumkan darurat banjir di beberapa wilayah terdampak.

Banjir besar tidak bisa dihindari karena penyerapan tanah di beberapa wilayah di negara-negara tersebut tidak mampu lagi menyerap air hujan dalam jumlah besar akibat rusaknya lingkungan.

Sebagian wilayah Kamboja dan Laos juga mengalami curah hujan pada bulan November yang mencapai tingkat tertinggi dalam lebih dari sepuluh tahun.

Data bulanan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menunjukkan adanya lonjakan curah hujan.

Beberapa negara di Asia yang beberapa waktu terakhir mengalami banjir antara lain:

Indonesia

Di Indonesia, provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat merupakan provinsi yang paling parah terkena dampak banjir, dengan ribuan orang masih terisolasi dan kekurangan pasokan bahan pokok.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas di Aceh, Sumut, dan Sumbar sebanyak 753 orang pada Rabu (3/12) pagi, seperti dikutip Detik.com.

Berdasarkan data BNPB, sedikitnya 650 orang hilang di tiga provinsi terdampak. Sementara itu, sebanyak 2.600 orang mengalami luka-luka.

Thailand

Banjir melanda 10 provinsi di Thailand selatan dalam beberapa pekan terakhir, terutama di Kota Hat Yai yang mencatat curah hujan terberat dalam 300 tahun terakhir, yakni 335 mm dalam satu hari.

Banjir bandang di Thailand telah menewaskan sedikitnya 181 orang dan menyebabkan ratusan orang hilang, hingga Selasa (2/12), seperti disebutkan AFP.

Jumlah korban tewas mungkin bertambah seiring berlanjutnya operasi pencarian dan penyelamatan.

Vietnam

Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Nasional (NCHMF) Vietnam mencatat bahwa banjir yang terjadi di Vietnam saat ini adalah yang terburuk dalam 50 tahun terakhir.

Hujan ekstrem dan krisis iklim telah menyebabkan banjir di daerah seperti Dak Lak, Gia Lai dan Lam Dong.

Jumlah korban meninggal akibat bencana alam tercatat lebih dari 90 orang, hingga Selasa (2/12), seperti disebutkan Waktu New York.

Bersambung di halaman berikutnya…

Malaysia

Banjir merendam tujuh negara bagian di Malaysia pada Senin (24/11) pagi, berdampak pada puluhan ribu warga.

Menurut laporan kantor berita Bernama, negara bagian Kelantan adalah negara bagian yang terkena dampak paling parah.

Hingga Selasa (2/12), sedikitnya tiga orang tewas akibat banjir tersebut, seperti dikutip dari AFP.

Evakuasi terus dilakukan untuk menjamin keselamatan warga di wilayah terdampak.

Filipina

Pada awal November, Filipina dilanda dua topan dalam waktu seminggu.

Berdasarkan laporan tersebut PenjagaKalmaegi memicu banjir bandang dan menyebabkan sungai serta saluran air lainnya meluap di provinsi Cebu.

Menurut Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Nasional (NDRRMC), total 297 korban meninggal akibat topan Kalmaegi dan Fung-Wong, termasuk korban banjir dan tanah longsor, pada Senin (17/11), seperti disebutkan PNA.

Sri Lanka

Topan Ditwah melanda Sri Lanka pada Rabu (26/11) menyebabkan hujan lebat yang memicu banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah.

Menurut Pusat Manajemen Bencana Sri Lanka (DMC), bagian utara Kolombo juga dilanda banjir besar, seiring meluapnya permukaan air di Sungai Kelani pada Jumat (28/11) malam.

Luncurkan situs web ini Waktu New YorkKorban tewas di Sri Lanka mencapai 410 orang, dan ratusan lainnya masih hilang, hingga Selasa (2/12).



Exit mobile version