Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirim kami Menteri Luar Negeri Marco Rubio ke Panama di tengah -tengah ambisinya untuk merebut kembali kanal atau kanal di negara itu.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (31/1), Trump mengatakan Marco Rubio sekarang “safari” ke berbagai negara di Amerika Selatan. Selama perjalanan, Rubio akan mengunjungi Panama untuk bertemu dengan pejabat setempat.
“Dia akan mengadakan pertemuan di Panama, di mana Panama telah memperlakukan kami dengan sangat buruk,” kata Trump, seperti dikutip oleh Anadolu Agency.
Trump mengatakan Rubio akan secara resmi mendiskusikan yang bertanggung jawab atas Terusan Panama. Salah satu hal yang akan ditekankan oleh Rubio adalah pelanggaran perjanjian oleh Panama.
“Mereka benar -benar melanggar perjanjian, kami memiliki perjanjian, tetapi mereka melanggarnya, Marco Rubio pergi ke sana untuk berbicara secara formal,” kata Trump.
Deklarasi Marco Rubio untuk Panama terjadi ketika Trump sangat membutuhkan Kanal Panama. Trump merasa dia harus mengambil alih kanal ketika dia mendeteksi pengaruh Cina yang mulai menyebar di sana.
Menurut Trump, Panama dan AS memiliki kesepakatan untuk membiarkan kanal milik Panama tanpa pengaruh orang lain, terutama Cina.
“Kami tidak memberikannya kepada Cina, kami memberikannya kepada Panama dan Panama telah mengetuk semua tanda -tanda Cina terlebih dahulu, tetapi sekitar 70 persen dari tanda -tanda itu sudah ada dan ditulis dalam bahasa Cina, tidak seperti perjanjian,” kata Trump.
Trump juga menganggap Terusan Panama lebih baik jika diambil kembali oleh AS. Bagaimanapun, AS memiliki layanan hebat dalam pembangunan kanal di masa lalu.
Selain masalah Cina, Trump juga marah dengan Panama karena menetapkan tarif mahal ke kapal -kapal AS yang lewat di sana.
Dia memegang pandangan transfer kontrol kanal ke Panama pada tahun 1999 sebagai sinyal kerja sama, bukan konsesi.
(BLQ/MIK)