Jakarta, Pahami.id —
Beberapa warganet menyindir pemerintah Amerika Serikat yang “pelit” memberikan bantuan untuk menghadapinya Kebakaran Los Angeles karena itu terlalu membantu Ukraina melawan agresi Rusia.
Netizen menilai bantuan yang diberikan pemerintah AS terlalu kecil karena uangnya telah digunakan untuk menyuplai Ukraina dan Israel.
“Mereka bisa mengirim miliaran dolar ke Israel dan Ukraina tapi tidak bisa memberi rakyatnya lebih dari 1.000 dolar? Negara ini benar-benar lelucon. Apa yang bisa dilakukan dengan 770 dolar (sekitar Rp 12 juta)?” tulis seorang warganet.
“Maaf California, tapi semua uang kami sudah dikirim ke Israel dan Ukraina,” sahut netizen lainnya.
Pada Senin (13/1), Biden mengumumkan seluruh korban kebakaran Los Angeles akan menerima bantuan sebesar 770 dolar atau sekitar Rp 12 juta. Bantuan tersebut diumumkan saat Gedung Putih mengadakan pertemuan dengan pejabat federal.
Menurut Biden, membangun kembali Los Angeles seperti dulu akan menelan biaya puluhan miliar dolar. Bahkan saat ini, pemerintah federal menanggung 100 persen biaya yang diperlukan untuk memadamkan kebakaran di LA, termasuk upah lembur bagi petugas pemadam kebakaran, biaya tempat berlindung sementara, dan pembersihan puing-puing. Pertanggungan untuk biaya-biaya ini akan diberikan selama 180 hari ke depan.
Menurut warganet, keluarnya uang tersebut tidak seberapa jika dibandingkan dengan uang yang dikeluarkan pemerintah AS untuk Ukraina dan Israel.
mengikuti Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR)Bantuan AS ke Ukraina sebesar 175 miliar dolar atau sekitar Rp 2,8 kuadriliun. Jumlah tersebut berdasarkan lima rancangan undang-undang (RUU) yang disahkan Kongres AS sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina.
Sedangkan menurut beberapa analis dari Brown University, bantuan AS ke Israel sebesar 17,9 miliar dolar atau sekitar Rp292 triliun. Bantuan ini diberikan saat Israel melancarkan invasi ke Jalur Gaza, Palestina.
Kebakaran telah terjadi di Pacific Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, San Fernando Valley, Kenneth, dan di dekatnya Ventura County sejak minggu lalu.
Akibat kebakaran tersebut, kurang lebih 9.000 bangunan hancur atau rusak di berbagai wilayah. Sedikitnya 24 orang juga meninggal dunia akibat bencana ini.
(blq/rds)
