Site icon Pahami

Berita Netanyahu Wanti-wanti Hamas Risiko Tolak Proposal Gaza dari Trump

Berita Netanyahu Wanti-wanti Hamas Risiko Tolak Proposal Gaza dari Trump


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa dia masih siap untuk “menyelesaikan pekerjaannya” Hamas Meskipun mendukung proposal perdamaian di Gaza Kita.

Pengingat disampaikan setelah Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada hari Senin (29/9) untuk membahas gencatan senjata di Gaza setelah hampir dua tahun serangan Israel di sana.


“Jika Hamas menolak rencana Anda, Tn. Presiden (Trump), atau jika mereka dikatakan menerimanya dan pada dasarnya melakukan segalanya untuk melawannya, maka Israel akan menyelesaikan pekerjaannya sendiri,” Netanyahu mengatakan pada konferensi pers bersama di Gedung Putih.

Proposal perdamaian yang diajukan oleh AS berisi 20 poin, seperti memanggil gencatan senjata, pelepasan Hamas, Hamas Weapons, dan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza.

Netanyahu menekankan dukungannya untuk proposal dengan mengatakan bahwa itu “mencapai tujuan perang kami,” sementara Trump mengatakan ia berharap Hamas juga akan mendukung dukungannya.

[Gambas:Video CNN]

“Persetujuan semua pihak sangat dekat,” kata Trump.

Namun, Hamas tidak berkomentar dan peringatan Netanyahu mencerminkan kompleksitas situasi.

Pejabat Hamas Mahmoud Mardawi memberi tahu Al Jazeera Bahwa mereka tidak menerima rencana perdamaian Gaza yang ditulis dari Trump.

Mardawi mempresentasikan pernyataan ini dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera tak lama setelah Trump mengadakan konferensi pers dengan Netanyahu.

Netanyahu pada kesempatan itu menekankan kepada wartawan bahwa pasukan Israel akan tetap bertanggung jawab atas keselamatan Gaza “untuk perkiraan masa depan.”

Dia juga meragukan bahwa otoritas Palestina, yang mengelola wilayah Tepi Barat, akan diizinkan untuk berperan dalam pemerintahan Gaza atau tidak.

“Gaza akan memiliki pemerintah publik yang damai yang tidak dilakukan oleh Hamas atau otoritas Palestina,” kata Netanyahu.

(AFP/CHRI)


Exit mobile version