Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Iran mengatakan itu tidak akan mendapatkan senjata nuklir. Netanyahu menekankan bahwa pasukannya telah menggagalkan proyek nuklir Ian.
Pernyataan itu disampaikan dalam pidatonya kepada orang -orang Israel setelah Presiden Iran Masoud Pezishkian mengatakan negaranya bersedia untuk menegosiasikan program nuklirnya.
Namun, Pezishkian bersikeras bahwa Iran akan terus “mengkonfirmasi hak -hak hukumnya” untuk penggunaan energi atom yang damai.
“Iran tidak akan memiliki senjata nuklir,” kata Netanyahu setelah gencatan senjata berakhir 12 hari serangan udara, Selasa (6/24), dikutip dari Afp.
Netanyahu mengklaim bahwa pasukannya telah menggagalkan proyek nuklir Iran. Dia mengancam Iran jika dia melanjutkan proyek nuklirnya.
Dan jika seseorang di Iran mencoba membangun kembali, kami akan bertindak dengan tekad yang sama, dengan intensitas yang sama, untuk menggagalkan upaya apa pun. “
Sementara itu, kepala militer Israel Eyal Zamir mengatakan serangannya telah memblokir program nuklir Iran “selama bertahun -tahun”.
“Kami telah menyelesaikan fase yang signifikan, tetapi kampanye melawan Iran belum berakhir. Kami memasuki fase baru berdasarkan pencapaian fase saat ini,” kata Zamir dalam sebuah pernyataan.
“Kami telah memblokir proyek nuklir Iran selama bertahun -tahun, dan hal yang sama terjadi untuk program rudal,” katanya.
Menyangkal memiliki senjata nuklir
Presiden Iran Masoud Pezishkian mengatakan partainya tidak membuat senjata nuklir. Dia menekankan bahwa negaranya hanya ingin melindungi hak -haknya.
“Iran bukan Gaza atau Lebanon yang tidak dapat menanggapi serangan militer rezim Zionis,” kata Pezieshkian saat panggilan telepon dengan Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang diterbitkan Kantor Berita Fars, dikutip dari CNN.
“Kami berharap Anda menjelaskan kepada mereka dalam interaksi Anda dengan Amerika bahwa Republik Islam Iran hanya mencari hak yang sah dan tidak memiliki keinginan darinya, tidak pernah dan tidak pernah mencari senjata nuklir dengan cara apa pun,” katanya.
Iran dan Israel telah menyetujui gencatan senjata setelah 12 hari perang sengit. Amerika Serikat juga menyerang fasilitas nuklir Iran.
Presiden AS Donald Trump adalah Sultimatum Israel dan Iran karena kedua negara dalam perang dianggap melanggar gencatan senjata.
Trump marah setelah Kementerian Pertahanan Tel Aviv bermaksud untuk meluncurkan serangan terhadap Iran yang dituduh melanggar gencatan senjata.
(FRA/AFP/FRA)