Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan normalisasi Israel Dan Saudi Itu akan benar.
“Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya mungkin, tetapi itu akan terjadi,” Netanyahu di Gedung Putih setelah bertemu Presiden Donald Trump pada hari Selasa (4/2), seperti yang disebutkan CNN.
Dia menambahkan bahwa Israel dan Saudi harus dirujuk ke posting pertama Trump, jika mereka memiliki enam bulan lagi.
Beberapa minggu sebelum milisi Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023, Arab Saudi mengatakan bahwa normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel lebih dekat.
Namun, rekan Zionis melawan Hamas di Gaza, yang menewaskan puluhan ribu orang sejak saat itu, telah membuat Riyadh menarik diri.
Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan mengatakan kepada CNN bahwa prospek negaranya dirujuk ke Israel yang tidak dapat melanjutkan tanpa kemerdekaan Palestina.
Pada bulan November 2024, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) memberikan komentar yang kuat dengan menuduh Israel melakukan pembantaian di Gaza.
Dalam konferensi pers, Netanyahu mengatakan dia tidak bisa menebak bagaimana normalisasi dengan para suster akan direalisasikan. Namun, ia menekankan bahwa partai dan Saudi berkomitmen untuk mencapainya.
“Kurasa kita akan berhasil,” kata Netanyahu.
Trump juga berbicara tentang kesempatan untuk menormalkan hubungan Israel dengan Arab Saudi. Menurutnya, Saudi “tidak” menuntut kemerdekaan Palestina untuk merujuk ke Israel.
Arab Saudi telah mengomentari pernyataan Netanyahu dan Trump.
Pejabat Saudi memberi tahu CNN Rencana Trump untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan Gaza ke negara -negara Timur Tengah lainnya tidak akan membuat Riyadh ingin terus menormalkan Israel.
“Arab Saudi tidak mungkin melanjutkan perdamaiannya dengan situasi ini, dan negara -negara lain dapat mempertimbangkan kembali komitmen mereka terhadap perjanjian Abraham,” kata sumber diplomat.
Dalam konferensi pers, Trump membuat pernyataan mengejutkan yang mengatakan Amerika Serikat akan mengambil alih Gaza dan mengukur wilayah tersebut.
“AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan bekerja di sana,” katanya.
Trump mengatakan Washington akan mengendalikan Jalur Gaza dan bertanggung jawab untuk mengungkap semua bom berbahaya yang tidak meledak dan menghancurkan semua senjata di daerah tersebut.
Dia juga berjanji untuk “menyingkirkan bangunan yang hancur, meratakannya.”
Trump juga menyatakan bahwa AS nantinya akan membangun ekonomi di Gaza yang menyediakan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah yang tidak terbatas bagi orang -orang di sana.
Dengan ini, katanya, orang akan hidup dalam damai dan dengan cara yang lebih baik.
(BLQ/DNA)