Site icon Pahami

Berita Netanyahu Kirim Petinggi Mossad ke Qatar Rundingkan Gencatan di Gaza


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengirim delegasi pejabat senior ke Qatar untuk merundingkan pembebasan sandera dan perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Dilaporkan AFP Mengutip pernyataan dari kantor Netanyahu, Minggu (12/1), kepala pemerintahan Israel mengadakan pertemuan di Yerusalem dengan utusan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump Steve Witkoff, perwakilan Presiden AS saat ini Joe Biden, dan para pejabat senior Israel.

Setelah pertemuan tersebut, Netanyahu memerintahkan kepala badan intelijen Mossad dan badan keamanan Shin Bet serta Jenderal Nitzan Alon dan penasihat kebijakan luar negeri Ophir Falk “untuk berangkat ke Doha guna melanjutkan kemajuan dalam perjanjian pembebasan sandera kami.”


Amerika Serikat (AS) telah menjadi penengah perundingan dengan Qatar dan Mesir selama lebih dari setahun untuk mengakhiri perang di Gaza seiring dengan pembebasan sandera.

Pengumuman tersebut disambut baik oleh Forum untuk Sandera dan Keluarga Hilang, sebuah kelompok kampanye bagi mereka yang ditahan di Gaza, yang menyebutnya sebagai “kesempatan bersejarah untuk menjamin pembebasan semua orang yang kita cintai”.

“Jangan tinggalkan apa pun dan kembalilah dengan perjanjian yang memastikan semua sandera dikembalikan, hingga yang terakhir,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Pembicaraan tidak langsung antara Israel dan kelompok militan Islam Hamas berlanjut akhir pekan lalu di Qatar.

Diskusi saat ini terfokus pada pembebasan segera sandera yang diambil oleh kelompok Islam selama serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Biden, yang akan meninggalkan jabatannya pada 20 Januari, mengatakan pada Kamis lalu bahwa perundingan telah mencapai “kemajuan nyata.”

Trump, yang akan menggantikan Biden, bersumpah “dia akan menanggung akibatnya” jika para sandera tidak dibebaskan sebelum pelantikannya.

Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Perang tersebut mengakibatkan kematian 1.208 orang di pihak Israel, sebagian besar warga sipil, menurut hitungan. AFP dari pejabat Israel.

Dalam penyerangan tersebut, militan Palestina dikabarkan telah menyandera 251 orang, 94 di antaranya masih berada di Jalur Gaza, termasuk 34 orang yang dinyatakan tewas oleh tentara Israel.

Sementara itu, serangan balik militer Israel di Gaza menewaskan 46.537 orang, sebagian besar warga sipil. Angka tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas dan dianggap dapat dipercaya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

(sfr/sfr)


Exit mobile version