Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahukeluar dari rumah sakit pada Kamis (2/1), usai menjalani operasi pengangkatan prostat pada Minggu (29/12) lalu.
Operasi Netanyahu dilakukan di Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem Yerusalem, setelah dokter menemukan infeksi saluran kemih akibat pembesaran prostat jinak. Dia kemudian dirawat di rumah sakit selama beberapa hari setelah pulih dari operasi.
“PM menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para ahli di Hadassah, seluruh staf, ahli dari Assaf Harofeh, dan dokter pribadinya,” demikian pernyataan pihak rumah sakit, dilansir Zaman Israel.
Karena pemilu yang sedang berlangsung dan tindak lanjut medis, media Israel mengatakan para dokter merekomendasikan agar Netanyahu menghabiskan dua minggu ke depan untuk istirahat total dan tidak kembali bekerja seperti biasa.
Menurut laporan, pengacara Netanyahu, Amit Hadad, diperkirakan akan meminta Pengadilan Distrik Yerusalem untuk membatalkan persidangan pidana di mana ia dijadwalkan untuk memberikan kesaksian minggu depan.
Netanyahu, yang kini berusia 75 tahun, termasuk di antara para pemimpin dunia yang lebih tua seperti Presiden AS Joe Biden, 82, Presiden terpilih AS Donald Trump, 78, Presiden Brasil Lula da Silva, 79, dan pemimpin Vatikan Paus Francis 88 tahun.
Pada Maret 2024, Netanyahu dirawat dan dibius total untuk menjalani operasi hernia. Di bulan yang sama, ia juga bolos kerja selama beberapa hari karena masuk angin.
Sebelumnya pada tahun 2023, ia menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung setelah mengalami penyumbatan jantung sementara. Rentetan masalah kesehatan yang dialami Netanyahu bahkan memicu spekulasi besar di kalangan banyak warga Israel.
(DNA/DNA)