Site icon Pahami

Berita Negara Pasifik Pro Papua Merdeka Tapi Tolak Akui Palestina, Kenapa?

Berita Negara Pasifik Pro Papua Merdeka Tapi Tolak Akui Palestina, Kenapa?


Jakarta, Pahami.id

Sejumlah negara Pasifik menolak untuk mengakui Palestina Meskipun mereka sangat disuarakan kemerdekaan Papua.

Negara -negara Pasifik termasuk Papua Nugini, Nauru, Palau, Tonga, Vanuatu, Selandia Baru, dan Mikronesia.


Pemerintah Nauru juga mencoba memasukkan konflik Papua ke dalam diskusi forum internasional.

Beberapa negara Pasifik juga sering menjauh ketika PBB (PBB) memiliki resolusi pemungutan suara yang terkait dengan Palestina. Pekan lalu mereka menolak resolusi deklarasi New York yang berisi peta jalan ke solusi dua -negara.

Palestina telah berada dalam bencana kemanusiaan dari invasi kejam Israel sejak Oktober 2023.

Lalu, mengapa negara bagian Pacific Pro-Papua independen tetapi menolak untuk mengenali Palestina?

Pakar politik dan keamanan internasional dari Murdoch University Australia, Ian Wilson, mengatakan sikap Kepulauan Pasifik terhadap Palestina dipengaruhi oleh pandangan agama.

Negara -negara ini, ia terus melihat Israel sebagai tanah suci dan menilai bahwa orang -orang Yahudi dipilih oleh rakyat.

“Jadi mendukung Israel disamakan dengan melindungi Tanah Suci. Ini memengaruhi tingkat pemerintahan,” kata Ian kepada cnnindonesia.com Mei lalu.

Selain pengaruh agama, negara -negara Kepulauan Pasifik juga berada di bawah pengaruh Amerika Serikat, penutupan Israel. Situasi ini membuat mereka mengikuti arahan dan jalan Washington.

Sebagai negara yang berbakti ke Amerika Serikat, Israel menggunakannya untuk memanen dukungan di PBB.

Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, mengatakan bahwa Kepulauan Pasifik juga memiliki hubungan ekonomi “khusus” dengan Israel.

“Jadi, mereka secara otomatis mendukung Israel dan menolak Palestina,” kata Yon.

Israel dicurigai melakukan diplomasi buku cek atau diplomasi ekonomi terhadap negara -negara ini. Negara Zionis dilaporkan telah mendedikasikan jutaan dolar untuk Naurus dalam membantu mengembangkan infrastruktur.

Selain itu, lokasi mereka di Asia Pasifik juga sepenuhnya digunakan oleh Amerika Serikat. Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padadjaran, Teuku Rezasyah, juga melihat Washington memberikan pengawasan ketat sehingga mereka tidak akan jatuh ke dalam lingkaran Cina.

“Empat negara di Pasifik Selatan juga dipantau secara khusus oleh Amerika Serikat, sehingga mereka tidak termasuk dalam bidang pengaruh China, yang saat ini memperkenalkan paket ekonomi yang sangat menguntungkan,” kata Rezasyah.

(Yesus/BAC)



Exit mobile version