Jakarta, Pahami.id —
Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) mengadakan latihan militer artileri skala besar di Lapland, wilayah perbatasan Finlandia-Rusia.
Ini merupakan latihan militer terbesar yang dilakukan di Finlandia sejak negara Nordik itu bergabung dengan NATO pada tahun 2022
Latihan militer ini diikuti sekitar 3.600 tentara negara-negara NATO, seperti Amerika Serikat, Finlandia, Swedia, dan Inggris. Semua negara ini terlibat dalam latihan artileri NATO sepanjang November.
Latihan militer yang diberi nama Dynamic Front 25 ini dilakukan NATO di beberapa negara, seperti Jerman, Polandia, Estonia, dan Jerman. Latihan militer ini melibatkan total 5.000 tentara dari masing-masing negara anggota NATO.
Latihan militer NATO ini mendapat sambutan baik dari para pengamat. Peneliti Institut Urusan Internasional Finlandia, Joel Linnainmaki menilai latihan tersebut merupakan bentuk provokasi militer NATO terhadap Rusia.
Ia juga menilai latihan militer NATO sengaja digelar di wilayah yang dekat dengan Rusia. Sebab, kata dia, NATO ingin mengancam Rusia agar segera menghentikan agresinya di Ukraina yang kini berniat bergabung dengan NATO.
“Latihan NATO ini semakin bertujuan untuk menunjukkan kepada negara lain, dalam hal ini khususnya Rusia tentunya, bahwa aliansi tersebut bersatu dan mampu membela anggotanya,” ujar Linnainmaki seperti dilansir Channel News Asia.
Namun, kepala pelatihan militer Front Dinamis 25, Kolonel Jenderal Makitalo, menolak anggapan tersebut. Dia mengatakan negara-negara NATO sedang melakukan latihan militer untuk memperkuat pertahanan dan kemampuan militer mereka.
“Tentu saja ini memberikan pesan bahwa kami bisa berlatih bersama dan mengembangkan aset kami,” kata Makitalo.
Ia juga menegaskan, latihan militer yang digelar NATO sepanjang November tidak dimaksudkan untuk mengancam Rusia.
“Artileri pada dasarnya adalah raja dan ratu di medan perang, seperti yang kita lihat dari pengalaman pertempuran di Ukraina. Ini bukan unjuk kekuatan,” tegasnya.
Latihan militer NATO dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Oktober lalu, NATO melaporkan ribuan tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia untuk melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk.
Tentara Ukraina juga melancarkan serangan terhadap gudang senjata Rusia pada Selasa (19/11). Serangan tersebut dilakukan Ukraina dengan menggunakan rudal ATACMS buatan AS.
(gas/dna)