Jakarta, Pahami.id —
Kelompok milisi LibanonHizbullah, telah menunjuk Sheik Naim Qassem pada Selasa (29/10) sebagai pemimpin baru mereka menggantikan Hasan Nasrallah.
“Qassem terpilih pada posisi tersebut karena dia menganut prinsip dan tujuan Hizbullah,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan. Al Jazeera.
Setelah resmi memilih Qassem, Hizbullah berharap mereka bisa melancarkan perlawanan terhadap Israel dengan lancar.
“Kami [memohon] “Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk membimbingnya dalam misi mulia ini, memimpin Hizbullah dan perlawanan Islamnya,” tambah pernyataan Hizbullah.
Sebelum menduduki jabatan teratas Hizbullah, Naim, yang kini berusia 71 tahun, menjabat sebagai wakil pemimpin Hizbullah. Dia menemani Nasrallah memimpin kelompok milisi.
Naim juga sering disebut sebagai orang kedua di Hizbullah. Ia juga salah satu tokoh senior yang mendirikan Hizbullah pada tahun 1980-an.
Hasan Nasrallah sendiri dikabarkan tewas dalam serangan Israel pada akhir September lalu. Setelah Nasrallah terbunuh, muncul beberapa nama yang menggantikannya sebagai pemimpin tertinggi Hizbullah.
Saat itu, salah satu petinggi Hizbullah, Hashem Safieddine disebut-sebut berpotensi menjadi pemimpin pengganti Nasrallah. Namun rencana tersebut gagal karena Safieddine juga dibunuh oleh Israel pada 23 Oktober.
Hizbullah membenarkan kabar meninggalnya Safieddine. Namun kelompok milisi tidak menyebutkan kapan dan di mana serangan Israel itu terjadi.
“Kami berduka…ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, ulama terhormat Sayyed Hashem Safieddine,” kata Hizbullah dalam pernyataannya dilansir AFP, Rabu (23/10).
(membaca)