Jakarta, Pahami.id –
Presiden Prabu Subianto menerima kunjungan resmi kenegaraan dari Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva Di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10) pagi.
Pemantauan Cnnindonesia.comLula tiba di Kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 10.00 Wib. Ia disambut oleh Prabowo yang menunggu di depan pintu mobil.
Selain itu, sejumlah siswa sekolah dasar (SD), tentara yang mengenakan pakaian adat, dan marching band juga menyambut baik kedatangan Ramaphosa.
Setelah itu, kedua kepala pemerintahan naik ke podium untuk mendengarkan lagu kebangsaan kedua negara. Setelah itu, pimpinan negara menginspeksi tentara untuk upacara penyambutan.
Prabowo dan Lula kemudian menuju ruang kualifikasi untuk sesi foto bersama dan mengisi buku tamu. Keduanya juga akan menandatangani beberapa nota kesepahaman atau kerja sama di berbagai bidang.
Dalam kunjungan resminya kali ini, Lula mengenakan jas berwarna hitam. Sedangkan Prabowo mengenakan jas berwarna biru yang dipadukan dengan dasi biru dan topi hitam.
Turut mendampingi Prabowo adalah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Kemudian Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Pendidikan Tinggi dan Teknologi Brian Yularto,
Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva berkunjung ke Indonesia, pada Rabu (22/10). Lula dan rombongan mendarat di Bandara Ops Pangkalan Halim Perdanakusuma sekitar pukul 17.50 Wib.
Ia turun dari pesawat presiden Brasil atau Forca Aerea Brasilia di tengah hujan lebat. Prasetyo mengatakan, kedua pemimpin negara tersebut akan meninjau langsung program makanan bergizi gratis (MBG).
Dalam beberapa kesempatan, Prabowo kerap membandingkan program MBG Indonesia dengan Brasil. Ia mengatakan, butuh waktu 11 tahun untuk menyalurkan MBG kepada 40 juta penerima manfaat.
Hal ini kemudian dibandingkan dengan pencapaian Indonesia yang menyalurkan MBG kepada 36,7 juta penerima manfaat dalam kurun waktu satu tahun.
(TFQ/RDS)