Jakarta, Pahami.id –
Direktorat Cyber Polda Metro Jaya Membongkar Mode Pencurian Pria dengan EC Initial (28) dan IP (35) yang diduga memiliki jaringan di Kamboja.
Kepala Sub Direktorat IV dari Metro Jaya Police Distened Compape Compape Herman Eco Tampubolon mengatakan dia masih mencari pelaku dengan inisial di Kamboja.
“Lain (pelaku), status DPO (Daftar Pencarian Orang), kami telah menetapkan DPO dan DPO yang telah dikeluarkan. Second.comKamis (5/6).
“Untuk tersangka lain, kami adalah Subdit Cyber, Direktorat Cyber dari Polisi Metropolitan Jakarta akan terus menyelidiki dan pergi jauh dan akan terus mengeksplorasi bekerja sama dengan agensi terkait, untuk mengekspos ke aktor besar di luar negeri,” katanya.
Herman menjelaskan bahwa akun ini meletus oleh pemain dengan mode atas nama Pt Taspen.
Mereka juga menargetkan pensiunan peralatan sipil negara (ASN). Karena, sebagian besar cadangan lansia cenderung lebih mudah dimanipulasi.
“Mayoritas pegawai negeri yang berusia di atas 60 tahun sangat mudah bagi pelaku untuk memanipulasi para korban -ini untuk mengakses ponsel atau informasi di ponsel korban,” katanya.
Demikian pula, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan pencurian akun juga berlanjut dengan ratusan juta rupiah dengan mengirim tautan format APK.
Tautan format APK akan dikirim oleh pelaku ke korban melalui pesan WhatsApp setelah nama Tasspen.
Melalui pesan tersebut, pelaku mengirimkan aplikasi dalam format APK kepada korban. Orang -orang percaya kemudian mengikuti instruksi pelaku.
“Para pemain kemudian memberi tahu bahwa ada pembaruan data yang mengharuskan korban mengisi data akun pada tautan yang dikirim oleh pemain,” kata Reonald.
“Korban mengisi data berdasarkan formulir, sidik jari, foto, video selfie, dan diminta untuk mentransfer RP10 ribu perangko,” katanya.
(MAb/sfr)