Site icon Pahami

Berita Militer Suriah Siap Rebut Kembali Aleppo dari Pemberontak


Jakarta, Pahami.id

tentara Suriah mengatakan pada Sabtu (30/11) bahwa puluhan tentaranya tewas dalam serangan besar pasukan pemberontak yang menyerbu kota barat laut Aleppo. Serangan tersebut memaksa tentara Suriah mengerahkan kembali pasukannya dalam jumlah besar.

Situasi ini juga menjadi tantangan terbesar bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam beberapa tahun terakhir. Serangan mendadak di Aleppo dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham.

Serangan tersebut mengguncang garis depan perang saudara di Suriah, yang sebagian besar telah terhenti sejak tahun 2020, dan menghidupkan kembali pertempuran di sudut negara yang terpecah belah di dekat perbatasan Turki.


Tentara Suriah menyatakan sedang mempersiapkan serangan balik untuk memulihkan kekuatan negaranya. Tentara juga mengungkapkan pasukan pemberontak telah memasuki sebagian besar Aleppo, yang berada di bawah kendali penuh negara sejak pasukan pemerintah yang didukung Rusia dan Iran mengusir pemberontak delapan tahun lalu.

Gambar dari Aleppo menunjukkan kelompok pejuang pemberontak berkumpul di Lapangan Saadallah al-Jabiri setelah memasuki kota itu semalam, papan iklan Assad menjulang tinggi di belakang mereka.

“Saya adalah putra Aleppo, dan melarikan diri ke sana delapan tahun lalu, pada tahun 2016. Syukurlah kami baru saja kembali. Ini adalah perasaan yang tak terlukiskan,” kata Ali Jumbaa, seorang tentara pemberontak, seperti yang terlihat dalam laporan tayangan televisi Bebaskan Irlandia.

Aleppo direbut kembali oleh pasukan pemberontak anti-rezim. Beberapa warga sipil juga dilaporkan tewas dalam serangan udara tersebut. Pesawat tempur tak dikenal menyerang sebuah alun-alun di pusat kota Aleppo.

Seperti diberitakan AnatoliaSejak Sabtu (30/11) pagi waktu setempat, pasukan pemberontak telah merebut lebih dari 50 desa di bagian timur dan tenggara Idlib, yang sebelumnya berada di bawah kendali rezim Assad, serta sebagian besar wilayah Aleppo. Pada Jumat (29/11), rombongan memasuki pusat kota Aleppo dan tiba di distrik pusat pada malam hari.

Pada tanggal 27-28 November, kelompok anti-rezim bergerak cepat dari pedesaan barat Aleppo menuju pusat kota, menguasai sebagian besar pedesaan Idlib.

Komando militer Suriah mengatakan pasukan pemberontak telah menyerang dalam jumlah besar dan dari berbagai arah, sehingga mendorong tentara Suriah untuk melakukan operasi relokasi yang bertujuan memperkuat garis pertahanan untuk menahan serangan, menyelamatkan nyawa warga sipil dan militer, dan mempersiapkan serangan balik.

Militer negara tersebut mengatakan pemboman tersebut telah menghalangi pemberontak untuk membangun posisi permanen. Dia berjanji untuk mengusir pasukan pemberontak dan memulihkan kendali negara atas seluruh kota dan daerah pedesaan.

(wiw/wiw)


Exit mobile version