Jakarta, Pahami.id —
Tentara Israel mengakui bahwa mereka kini kekurangan tank dan amunisi, di tengah serangan mematikan yang terus menerus Semenanjung Gaza.
Dalam pengajuannya ke Mahkamah Agung Israel, tentara mengatakan banyak tank yang rusak selama serangan ke Gaza dan amunisi juga sangat terbatas.
Pengajuan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas petisi yang menuntut dimasukkannya prajurit wanita ke dalam Korps Lapis Baja Angkatan Darat.
“Jumlah tank operasional di korps tersebut tidak mencukupi untuk kebutuhan perang dan untuk melakukan eksperimen pengerahan tentara wanita,” demikian laporan militer Israel, seperti dikutip Anadolu Agency.
Menurut laporan tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi, memutuskan untuk menunda penempatan perempuan dalam posisi tempur hingga November 2025, karena kekurangan yang parah.
Selama lebih dari sembilan bulan invasi Israel ke Palestina, 682 tentara Israel tewas dan 4.100 luka-luka.
Israel juga terus mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Israel telah menghadapi kecaman internasional karena terus melakukan serangan brutal ke Gaza. Hingga saat ini, jumlah korban agresi Israel terus bertambah hingga lebih dari 38 ribu orang.
(Dna)